RiderTua MotoGP – Sebelum seri Belanda bergulir Marc sadar bahwa trek Assen adalah kepunyaan Yamaha dan Suzuki. Dia juga paham strategi apa yang harus dia dan tim buat untuk meladeni kecepatan mesin inline-4 disana. Dan apa yang dilakukan Marquez saat balapan?. Berikut strategi cerdik Marquez pilih ‘Ban Juara Dunia’ bukan ‘Ban Balapan’
Strategi cerdik Marquez pilih ‘Ban Juara Dunia’ bukan ‘Ban Balapan’
Marquez gunakan strategi pemilihan ban dengan cerdik. Dia dan timnya memlilih ban agar sesuai dengan strategi kejuaraannya, bukan strategi balapannya. Dengan kata lain Marquez pilih ‘Ban Juara Dunia’ bukan ‘Ban Balapan’ dengan memilih ban soft (lunak).
“Saya memilih yang lunak karena strategi saya adalah dekat dengan Yamaha. Saya tidak pernah berpikir untuk memimpin balapan karena ketika memimpin kita akan lebih banyak menghabiskan ban. Target saya adalah bersama pembalap Yamaha hingga lap 15 , mungkin akan menderita di lap terakhir dan hanya hanya bertahan. Bagi saya, risiko dengan ban keras adalah kecepatan akan lebih lambat dan akan berakhir seperti Dovizioso.” kata Marquez.
Sementara Vinales memilih ban belakang Michelin tipe keras untuk memberinya performa terbaik sepanjang balapan.
Marquez berisiko untuk meladeni kecepatan Vinales di paruh kedua balapan. Dia sadar mengambil banyak risiko untuk tetap bersama M1 Vinales hingga finis. Performa Yamaha ternyata membaik tidak seperti seri-seri sebelumnya. Dia tidak perlu menang, karena dia sudah memiliki jarak 37 poin dari Dovizioso. “Saya melihat bahwa Maverick sangat cepat, saya mengikutinya selama dua putaran dengan banyak risiko dan saya mengerti.”
Bagaimana strategi Marquez dalam memilih ban di seri berikutnya minggu ini? Kita lihat saja akhir pekan ini di Sachsenring, karena ban juga salah satu kunci menang tidaknya pembalap.