RiderTua mobil– Penerapan standarisasi emisi gas karbon Euro 4 sebentar lagi akan diterapkan di Indonesia. Namun hanya sedikit dari produsen yang menyiapkan mesin Euro 4. Namun ini beda sama produsen asal China DFSK Sokon. Mesin standar Euro 4 sudah digunakan pada DFSK Glory 580.
Baca juga: DFSK Sokon Siap untuk Buat Mobil Listrik Kapan Saja
Penerapan yang Lambat Dilakukan?
Produsen asal China ini mengaku kalau model SUV terbarunya, Glory 580, sudah menggunakan standar emisi Euro4. Alexander Barus selaku CO-CEO PT. Sokonindo Automobile mengatakan
“Kami tidak ada masalah, karena yang sekarang kita produksi dan jual sudah memenuhi aturan standar emisi Euro4. Kami harapkan penerapannya bisa lancar, karena secara aturan pun kami sudah menerapkannya pada produk kami. Hanya saja persoalan ketersediaan bahan bakarnya saja, kalau kami tidak ada masalah sedikiti pun”
Tetapi Sokon meminta bagi pengguna Glory 580 untuk menggunakan bahan bakar yang sudah memiliki spesifikasi tinggi. Perlu diketahui kalau kebanyakan bensin yang dijual di SPBU masih berstandar Euro 2. Sementara untuk bensin berstandar Euro 4 belum dijual bebas. Kalaupun ada harganya bisa mahal untuk satu liternya dan hanya beberapa SPBU aja yang menyediakan.
Sementara itu, penerapan standar Euro 4 di Indonesia dinilai lambat. Memang butuh waktu cukup lama agar bisa menerapkannya. Ini yang mengakibatkan Indonesia tertinggal dari negara lain yang lebih dulu menerapkan standar lebih tinggi. Tapi dengan penerapan ini maka diharapkan bisa meningkatkan kualitas udara di Indonesia, terutama di kota-kota besar.
Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) akan mengumumkan bahwa Indonesia menerapkan standar tersebut di GIIAS 2018 mendatang. Tetapi itu untuk mobil bensin, sementara mesin diesel bisa dilakukan di waktu yang akan datang. Untuk diketahui, saat ini jumlah mobil yang menggunakan standar ini masih sedikit, dan itupun merupakan mobil baru.