RiderTua MotoGP – Bagaimana kemungkinan Lorenzo kembali ke Yamaha ?. MotoGP 2018 bukanlah awal yang menggembirakan bagi Jorge Lorenzo. Dua tahun kontrak dengan Ducati bukan menjadi kisah kepahlawanan dan kejayaan. Memang awalnya Ducati menyadari semua pembalap butuh masa adaptasi. Namun sepertinya secara garis besar semua diluar harapan semua orang. Karena Ducati saat Rossi jelas beda dengan Ducati beberapa tahun terakhir yang sudah menjelma menjadi “motor Jepang”. Semua adalah proyek jenius dan brilian dan Gigi Dall’Igna
Tertindas
Memang kesan disia-siakan oleh Yamaha dan Ducati sepertinya kini yang dialami Jorge Lorenzo. Ducati dengan segala daya pikatnya ( gaji) ternyata bisa merebut Lorenzo dari Yamaha. Padahal jika Lorenzo tetap di Yamaha bisa jadi seorang Marquezpun akan kerepotan dibuatnya. Motor Yamaha sepeninggal Rossi ( saat ke Ducati) sudah menjelma menjadi motor “Lorenzoisme”. Kekuatan speed cornering sangat klop antara M1 dan pembalap Palma de Mallorca itu. Namun setelah tinggalkan Yamaha kini Ducati seperti enggan memakainya. Dengan indikasi gaji yang akan diturunkan. Padahal jika masih berharap lebih paling tidak gajinya tetap, demi menjaga semangat Lorenzo. Bahkan infonya Lorenzo pecat pelatih pribadinya Alex Debon yang mungkin ada kaitannya dengan berkurangnya pemasukan Lorenzo.
Yamaha sudah tertutup?
Indikasi kuat yang merupakan sinyal pintu Yamaha tertutup buat Lorenzo adalah,
- Yamaha punya pembalap muda Maverick Vinales dan Movistar (Spanyol) sudah ada ridernya di Yamaha ( artinya tidak perlu dua Spanyol di garputala).
- Ikatan “seumur hidup” Yamaha dengan Rossi, Jika Rossi pensiun Yamaha masih gunakan pengaruhnya buat penjualan. Rossi tetap menjadi icon Yamaha. Disatu sisi ada perang dingin dengan Lorenzo.
- Tim VR46 Rossi akan menjadi Yamaha Junior MotoGP sama seperti LCR dan Pramac bahkan di tim satelit-pun Lorenzo tidak akan diterima.
- Regenerasi pembalap baru sudah penuh dengan VR46 sebagai tambang dan ladang pembalap muda Yamaha kedepan. Bisa jadi sudah ada kontrak bahwa VR46 ditunjuk Yamaha sebagai tempat penggemblengan pembalap baru. Atau paling tidak salah satu rider dari tim satelit dan tim resmi ( rider satunya bisa dari siapa yang kuat dananya)
Ducati memang terlihat kecewa dengan Jorge Lorenzo dan tidak pernah menjadi pilihan pertama Ducati. Jika semua sudah begini apakah bisa dibaca jika Lorenzo sebenarnya dibuang? Penulis bukan mengatakan ini sebuah konspirasi. Bisa jadi ini adalah seleksi alam( ketawa). Karena sejatinya jika Lorenzo di Yamaha dia akan lebih menakutkan dari pembalap manapun. Namun satu kelemahannya adalah dia tidak sebagus Rossi dari sisi ” trade value”. Dan Yamaha memang memilih paket pembalap yang tepat yaitu yang tertua saat ini. Yang auranya tidak bisa ditutupi bahkan dengan sebuah podium satu selama semusim sekalipun. Fakta… !
Harusnya suzuki bisa mengambil momen ini untuk mengambil lorenzo,dia bisa digunakan untuk pengembangan gsx ,lagian basic mesin antara m1 dan gsx sama sama inline