RiderTua MotoGP – Rider kebanggaan negeri Jiran ini sudah memulai debutnya di kelas para raja MotoGP 2018. Sebagai Jiran atau tetangga patut bangga juga dong, sekaligus memotivasi agar dari negara kita juga segera berbenah ikuti jejaknya. Seri perdana cukup bagus buat seorang rider Asia dengan sumbangkan 2 poin buat tim. Namun seri Qatar yang hebat Hafizh Syahrin atau Yamaha M1 ?
Melihat pencapaian ini bisa jadi dia adalah pembalap dengan bakat bagus dan tidak memalukan bersaing dengan bangsa Eropa (Italia dan Spanyol) yang mendominasi barisan rider kuat MotoGP. Memang untuk melompat ke kelas tertinggi butuh dukungan maksimal terutama dana. OK.. sesuai judul diatas apakah memang seorang Hafizh memang punya bakat alami untuk memahami karakter motor baru. Ingat dia ibarat pembalap dadakan karena sakit yang diderita Jonas Folger. Yang jelas memang jika dibandingkan pembalap Indonesia belum ada yang setangguh dia. Paling tidak untuk saat ini. Dan berikut akan kita lihat perbandingan dia dengan para seniornya di pencapaian awal saat berpacu di trek.
Yamaha motor Friendly
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Yamaha adalah motor yang ramah dengan pembalapnya. Bahkan sekelas rider baru tidak terlalu galak namun kecepatannya konsisten. Tidak meledak-ledak sesuai dengan karakter engine dan temuan Teknologi Crossplane Crankshaft yang membuat motor melesat dengan lembut namun bertenaga. Bahkan akibat dominasinya beberapa insinyur tim lawan berusaha mengawinkan kelebihan ini dengan mesin beringas mereka.
Dari data yang diperoleh dari motogp.com didapatkan fakta sebagai berikut:
- Pembalap debutan terbaik Tech3 Yamaha berhasil finish 5 besar adalah : Ben Spies, Andrea Dovizioso dan Johann Zarco
- Hampir 50% pembalap debutan Tech3 Finish 10 besar di awal seri.
- Pembalap Asia yang pernah turun di tim Satelit itu adalah : Shinya Nakano, Norifumi Abe, Makoto Tamada dan Hafizh Syahrin
Jadi secara rekor Hafizh masih belum bisa mengalahkan seniornya baik dari Eropa maupun Asia. Namun tetap jempol buat dia… Selamat menyusuri ketatnya persaingan Rookie MotoGP 2018 .. Good Luck !
Namun pesan saja buat calon rider dari Indonesia… harus bisa ngewes ngomong bahasa bule ya.. Simak videonya kalau gak percaya
Steady progress is the name of the game for ?? @Hafizh_pescao55 as he embarks on his rookie season in #MotoGP.@amy_dargan catches up with the new @Tech3Racing rider ahead of the #QatarGP. pic.twitter.com/VARvXzvFr9
— FOX Sports LIVE! (@FSAsiaLive) March 17, 2018
Hasil perolehan angka Rookie MotoGP 2018
- Morbidelli (EG 0,0 Marc VDS) =4 poin
- Hafizh Syahrin (Monster Yamaha Tech 3) = 2 poin
- Thomas Luthi (EG 0,0 Marc VDS) = 0
- Takaaki Nakagami (LCR Honda) = 0
- Xavier Simeon (Reale Avintia Racing)= 0
Hebatnya indonesia itu adalah budaya meremehkan pencapaian bangsa lain saat indonesia sendiri belum mencapai apa2 sebagai bangsa besar…
hafizh itu rider pertama kasta tertinggi motogp dari Asean…bangsa lain yg lebih bprestasi diluar faham ini & mereka menghargai hafizh seadanya..mereka tak merendahkan..
mungkin bagi anda hafizh belum cukup bagus utk motogp..tapi tolok ukur anda siapa? rider eropah & japan yg sudah puluham tahun pengalaman motogp?? itu kan perbandingan yg tak apple to apple..
perilaku anda itu hanyalah upaya defensive utk menutup kelemahan bangsa sendiri..bahwa fakta di lapangan jelas menunjukkan rider indonesia belum mampu menggungguli bahkan rider 2nd string malaysia..
cuma 1 kata
bodoh sombong…