RiderTua.com – Honda RC213V mendapat penyempurnaan lagi dibeberapa bagian seperti power yang ditingkatkan. Memang segala sesuatu memiliki plus dan minusnya. Untuk menghadapi mesin Ducati dengan teknologi desmodromic valve nya memang harus punya mesin kuat. Namun dibeberapa tempat pembalap juga mengeluhkan masalah “efek samping” peningkatan power tadi. Adalah pembalap tim LCR Cal Crutchlow yang menyatakan bahwa membutuhkan banyak usaha untuk mengendarai Honda itu artinya sebuah bukti Honda RC213V bukan buat pembalap pemula.
Selama uji coba pra musim 2018 Cal Crutchlow mencatatkan waktu yang lumayan bagus diatas RCV yang sama dikendarai Marquez dan Pedrosa. Di Sepang (pos-3), Buriram (pos-4) dan Qatar (pos-4). Pembalap asal Inggris yang diikat kontrak HRC hingga akhir 2019. Dan pada musim lalu hanya mampu podium tiga sekali di Argentina. Kenapa di Honda Crutchlow kurang bagus dibanding saat di Yamaha?
Honda lebih sulit
Crutchlow mengatakan bahwa untuk mengendarai Honda RC213V membutuhkan banyak usaha lebih. Terutama setelah mesin baru disematkan tahun ini (RCV Versi 2018) lebih bertenaga. Seperti dilansir speedweek
“Biasanya saya bisa berkendara lebih santai di daerah tertentu, jika motor punya power lebih, tapi bukan untuk motor Honda. Saya telah menghubungi Jack Miller dan Tito Rabat beberapa kali, mereka tidak berada di posisi sepuluh besar saat di Honda hampir sepanjang waktu. Sekarang mereka mengemudikan mesin Ducati 2017 dan berhasil masuk sepuluh besar setiap saat. Itu adalah kenyataan. Mereka punya pengalaman yang terbaik di MotoGP. Hanya ada beberapa orang terpilih di dunia yang bisa menangani Honda. Sepertinya saya adalah salah satu dari mereka.”
Dari penuturan Cal Crutchlow jelas bahwa sekali lagi Honda RC213V adalah motor yang tidak mudah apalagi untuk pembalap pemula. Jika kebetulan ada yang klop artinya gaya balapnya sesuai dengan karakter Honda. Dan tidak semua bisa.. Tidak mudah dijinakkan !