Berita heboh hari ini. Honda Indonesia digugat Rp 1 Miliar konsumennya. PT HPM (Honda Prospect Motor) telah digugat oleh Eko Agus Sistiaji pemilik Honda Civic Turbo ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Gimana ceritanya sih ?
Baca juga: Honda Civic Hatchback Turbo Goda Kaum Muda.
Penyebab
Eko Agus Sistiaji kecewa karena masalah mesin yang mendera mobilnya tak ditangani dengan baik oleh bengkel resmi Honda. Bahkan mesinnya diganti pun pihak bengkel tidak memberitahukan kepadanya. Masalah tak selesai setelah mesin diganti baru. Meskipun mesinnya baru tapi sensor-sensor pada mobil malah tak berfungsi. Eko juga mempermasalahkan no seri mesin gimana apa gak bikin surat-surat baru ?
Karena tidak ada kejelasan dan penjelasan maka Eko pun mengajukan gugatan tuntutan ke pengadilan dengan meminta ganti rugi senilai Rp 1 miliar lebih.
Yaitu dengan rincian terdiri dari penggantian unit baru dengan spesifikasi yang sama, membayar sisa angsuran sebesar Rp 277 juta, membayar kerugian Rp 5 juta dan membayar kerugian immateriil sebesar Rp 960 juta. Jadi kalau ditotal, 1 unit Civic Turbo dibanderol Rp 480-an juta plus Rp 277 juta plus Rp 5 juta ditambah Rp 960 juta. Wah total jenderal mencapai Rp 1,722 miliar.
Tanggapan Honda
Jonfis Fandy selaku Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT. HPM menginformasikan bahwa berdasarkan keterangan Kepala Bengkel dealer mobil milik Pak Eko ini mengalami overheat yang mengakibatkan pistonnya bengkok.
Karena masih dilakukan penyelidikan, maka diputuskan untuk mengganti dengan mesin baru. Sementara mesin yang lama akan dikirim ke Thailand untuk dipelajari kerusakannya. Masih menurut Kepala Bengkel, pihak bengkel sudah melakukan sms maupun lewat WA namun tidak mendapat respon dari konsumen.
Untuk masalah no seri mesin, pihak Honda mengatakan jika mesin baru itu sebelumnya belum punya nomor sehingga pihak PT. HPM pun mencetak nomor sesuai dengan no seri mesin milik Pak Eko. Kodenya sama, nomornya juga sama yang membedakan hanya hurufnya saja. Maklum mesin lama dicetak di Thailand sementara mesin baru dicetak di Indonesia.
” Prosedur sudah benar tapi bola ada di tangan konsumen. Kepala bengkel bukan punya niat jelek. Setelah ganti mesin tetap bermasalah. Sekarang sudah ketahuan masalahnya. Nanti kami bicarakan dengan konsumen. Kami butuh mengumpulkan data terlebih dahulu jadi saat menjelaskan tidak mengarang”
Paling nanti hasil akhirnya diajak ngopi, sambil diganti unit baru saja 😀
http://potretbikers.com/2018/02/03/harga-wuling-cortez-beserta-simulasi-cicilanya-jatim-dan-video-test-drivenya/
Terkadang konsumen ngawur sak karepe dewe, ora eruh yen kerjo nek dealer kui kudu ada data data dan data bos…