Aliansi mobil listrik Toyota Mazda mulai diramaikan dengan kedatangan anggota baru, yaitu Suzuki, Subaru, Daihatsu, dan Hino. Sebelumnya Denso terlebih dahulu menjadi bagian dari ‘genk’ mobil listrik ini. Tentunya dengan bersatunya pabrikan Jepang ini akan membentuk kekuatan baru. Dimana China juga sudah getol memulai kendaraan listrik ini.
Baca juga: Toyota-Mazda Siap Bangun Pabrik di Amerika Utara

Aliansi mobil Listrik Toyota Mazda punya Beragam Kelebihan
Dengan bergabungnya keempat perusahaan kendaraan tersebut, maka Toyota berharap proyek mobil listrik yang dirancang bisa cepat terselesaikan dan sesuai dengan keinginan konsumen. Dan Proyek tersebut akan terus berkembang tak hanya pada mobil penumpang, tapi juga kendaraan komersial.
Seperti diketahui, Suzuki dan Daihatsu unggul dalam mobil kompak. Sementara Subaru unggul soal kendaraan kelas menengah. Dan Hino sebagai produsen kendaraan komersial yang eksis dan handal hingga saat ini seperti bus dan truk.
Dengan latar belakang beragam keunggulan yang dimiliki masing-masing anggota, ini menjadi poin plus dalam aliansi ini. Tentu ini akan membuat aliansi pabrikan Jepang semakin kuat.
Lawan Amerika Serikat, China, dan Eropa
Alasannya, karena gempuran pabrikan asal Amerika Serikat, China, dan Eropa di pasar otomotif itulah membuat persaingan semakin ketat. Sehingga Toyota memutuskan untuk menjalin kerjasama dengan beberapa produsen kendaraan lain.
Sementara proyek mobil listrik ini dipimpin oleh EV C.A. Spirit yaitu perusahaan yang didirikan oleh Toyota, Mazda dan Denso. Toyota punya saham terbesar sebesar 90 persen, serta Mazda 5 persen dan Denso juga 5 persen.
Nantinya mereka (ke-7 anggota aliansi) akan menambah jumlah insinyur/engeneer. Jadi total sebanyak 60 personil insinyur yang dilibatkan untuk kepentingan penelitian mobil listrik ini. Dan anggota baru ini akan ikut bersama-sama membiayai biaya riset dan penelitian mobil listrik ini juga.