
Tahun 1975 mesin balap menggunakan 2-stroke. Dimana Jepang dengan pesat memajukan teknologinya. Giacomo Agostini yang saat itu membela tim MV Agusta melarikan diri ke Yamaha, dan Yamaha menjadi juara tahun itu. Tahun berikutnya Suzuki juga mengejar ketertinggalannya. Berkolaborasi dengan Ernst Degner (perusahaan sepeda motor Jerman Timur MZ), yang berhasil membangun mesin dua tak yang cukup kuat. Sehingga Suzuki mampu memenangkan Kejuaraan Dunia tahun 1976 dan 1977.

Yamaha Power Valve System (YPVS)
Akhir musim balap 1977, Yamaha mencoba sesuatu yang berbeda. Mengaplikasikan Yamaha Power Valve System (YPVS) pada motor rider asal Venezuela Johnny Cecotto pada YZR500, namun versi uji coba saja. Sistem YPVS ini sejatinya dikembangkan hanya untuk motor trail Yamaha satu silinder. Jadi Yamaha YZR500 OW35K yang dinaiki Cecotto adalah mesin 4 silinder pertama yang memanfaatkan teknologi itu. (info dari staf Yamaha, Taichi Ito.)
Dimana YPVS sebenarnya adalah teknologi yang dimaksudkan untuk perbaikan emisi. Namun dengan sistim ini selain motor dua tak berkurang kadar emisinya Torsi juga ikut meningkat. Cara kerjanya dengan menggunakan katup(Valve) yang memungkinkan timing gas buang bisa bervariasi(variable exhaust timing). Hal ini berkaitan dengan putaran mesin demi mengoptimalkan waktu pembuangan di manapun pada rentang rpm tertentu.

Kalaah ma r15 yg udah usd 😀