Categories: Sepeda Motor

Pelarangan Sepeda Motor Melintas di Jalan-Jalan Protokol Semakin Diperluas, Trus Piye ?

Sebuah kabar kurang mengenakkan bagi bikers yang tinggal di Jabodetabek. Buat anda yang setiap hari menungganggi motor buat wira-wiri beraktifitas, anda layak membaca ini. Dikabarkan bahwa Pemprof DKI Jakarta bakal memperluas wilayah pelarangan sepeda motor melintas di jalan-jalan protokol di ibukota.

Dimulai bulan Desember 2014, Pemprof DKI sudah melakukan pelarangan motor melintasi di jalan Medan Merdeka Barat hingga Bundaran HI (Hotel Indonesia), nah rencananya Pemprof DKI bakal memperluas pelarangan itu dari Bundaran HI sampai Bundaran Senayan.

Wacana/kabar ini memang santer terdengar beberapa hari ini. Kebijakan Pemprof DKI ini akan diuji coba mulai bulan September 2017 mendatang (beberapa hari lagi).

Banyak pro dan kontra, yang menyatakan pro adalah mereka yang menginginkan jalanan ibukota tidak semrawut karena keberadaan motor yang jumlahnya mencapai jutaan dan berharap beralih menggunakan transportasi massal seperti bus TransJakarta atau lainnya.

Yang kontra tentu saja para bikers/ojek/jasa pengiriman yang saban hari beraktifitas menggunakan motor. Para pemilik motor ini juga merasa ikut serta membangun jalan yang dibangun pemerintah lewat pajak yang disetor setiap tahun. Kenapa sekarang mereka malah tidak boleh lewat jalan itu. Apa yang bikin macet hanya motor ?

Menurut Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas, “Kebijakan pelarangan motor melintas di sejumlah jalan protokol sebaiknya ditunda dulu, tunggulah hingga pembangunan underpass, flyover dan LRT rampung. Lebih baik memberlakukan ganjil genap untuk mobil yang melintas. Itu saya kira lebih bijak untuk saat ini.”

Motor sebagai moda transportasi yang dipandang paling efisien. Dengan uang sekian ratus ribu (untuk DP) bisa bawa pulang motor sehingga penjualannya pun fantastis. Tiap bulan berapa ribu unit yang terjual. Terkadang pengemudi yang ugal-ugalan, rambu lalin banyak yang dilanggar, jalanan jadi semrawut adalah salah satu yang bikin gregetan pengguna jalan lain.

Kalau motor dilarang melintas seharusnya pemerintah memberi solusi jalan alternatif yang memadai untuk dilintasi motor. Para pemotor ini juga bagian dari rakyat Indonesia mereka juga bayar pajak, sudah menjadi kewajiban pemerintah memperhatikan hal ini.

This post was last modified on 9 Agustus 2017 16:16

ridertua

Leave a Comment

Recent Posts

Alex Marquez : Kami Juga Bagian dari Pengembangan Ducati

RiderTua.com - Alex Marquez dan kakak sekaligus rekan setimnya Marc, berhasil menunjukkan performa kuat di balapan kandangnya di Jerez. Bahkan…

9 Mei 2024

Toyota Dkk Siap Ramaikan Pameran GIIAS 2024!

RiderTua.com - Toyota dan sejumlah merek otomotif di Indonesia menghadirkan sejumlah produk terbaiknya kepada konsumennya. Dari tahun ke tahun, makin…

8 Mei 2024

Toyota Naikkan Harga Sejumlah Mobilnya di Indonesia

RiderTua.com - Toyota baru saja mengumumkan kenaikan harga mobilnya di Indonesia. Mungkin ada yang menganggap hanya beberapa model saja yang…

8 Mei 2024

Great Wall Motor Masih Mempersiapkan Produksi Mobilnya di Indonesia

RiderTua.com - Penjualan Great Wall Motor di Indonesia memang baru dimulai, dengan model dari Haval dan Tank yang dihadirkan terlebih…

8 Mei 2024

GWM Tank 500 Sudah Terjual Puluhan Unit?

RiderTua.com - GWM Tank 500 menjadi satu dari beberapa mobil terbaru yang dihadirkan oleh Great Wall Motor di Indonesia melalui…

8 Mei 2024

Fabio Quartararo : Ngobrol 3 Jam Bersama Mantan Teknisi Ducati, Bikin Saya Yakin dengan Proyek Yamaha

RiderTua.com - Fabio Quartararo dengan terang-terangan mengakui bahwa meski memiliki kontrak untuk musim ini di akhir 2023 lalu, dia sama…

8 Mei 2024