Setiap tim tentunya punya strategi masing-masing dalam menghadapi persaingan baik dari segi teknis maupun non teknis, jika dilihat dari sisi teknis banyak perubahan dilakukan pada motor-motor MotoGP musim ini karena beberapa alasan seperti adanya regulasi baru yaitu pelarangan winglet, dimana hal ini memaksa insinyur berfikir keras bagaimana membuat solusi terbaik, karena ‘sayap’ adalah piranti paling krusial dalam menambah performa motor dalam kecepatan tinggi terkait dengan stabilitas motor meliputi downforce (gaya tekan ban ke aspal).
Penyebab perubahan teknis motor berikutnya adalah berpindahnya pembalap ke tim lain, dimana bisa dipastikan karakter setiap motor akan beda, perubahan karakteristik inilah yang membuat insinyur juga harus menyesuaikan keinginan pembalap bagaimana dia agar bisa lebih nyaman dengan motor barunya selain tentunya rider tadi harus bisa mengubah gaya balap ( riding style).. Dengan rasa percaya diri dari pembalap saat geber motor maka Lap time juga akan meningkat..
Seperti yang terjadi pada Jorge Lrenzo dengan tim barunya di Ducati, dengan berpindah dari tim Yamaha yang mempunyai karakter motor yang lebih smooth dalam delivery power dibanding Ducati Desmosedici yang terkenal liar, di sesi Latihan bebas pertama Qatar terlihat Lorenzo menggunakan tuas yang tidak biasanya dipakai pembalap, dimana fungsi dari perangkat ini adalah sebagai tuas rem belakang umumnya berada di kaki kanan dalam pengoperasiannya namun kali ini Lorenzo lebih nyaman sepertinya memakai di handle kiri bersebelahan dengan tuas kopling..
Lalu bagaimana fungsi tuas kopling apakah tidak terganggu..?
Kita semua tahu juga bahwa saat ini mesin MotoGP mirip dengan Skuter Otomatis ( Skutik) dimana tuas kopling hanya dipakai sekali saja saat start, selanjutnya perpindahan gigi ( up shift atau down shift) berlangsung secara otomatis dengan alat yang dikenal dengan Quick Shifter atau yang paling canggih dan terkini adalah fitur SSG (Seamless Shift Gearbox).
Apakah tuas rem belakang di Stang kiri ini teknologi terbaru..? ternyata tidak teknik ini pernah dipakai oleh Doohan setelah dia alami crash di Assen tahun 1992 maka tuas ini sebagai alat bantu dia dalam operasikan rem.
Apakah posisi rem yang tidak biasa ini akan memberikan hasil bagus, sepertinya tergantung kebiasaan pembalap dan satu lagi hal ini sangat membantu saat pembalap menikung ke arah kanan karena posisi kaki kanan berdekatan dengan aspal dan “bebas tugas” karena fungsi pengereman dilakukan oleh tangan kiri pembalap.
Faktanya? Jorge Lorenzo yang saat tes pra musim terlihat kesulitan saat Latihan bebas tadi malam bisa masuk 5 besar di Qatar..!
RiderTua.com - Citroen telah memastikan akan memulai produksi mobilnya di Indonesia pada Juli mendatang. Model yang akan dirakitnya untuk pertama…
RiderTua.com - Bagaimana jika Marc Marquez tetap melanjutkan dengan Honda?.. 'Saya bisa patah semangat ' katanya... Marc Marquez dipindahkan dari…
RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…
RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
Leave a Comment