Sebuah media asing menyoroti bagaimana cara Marc Marquez mendapatkan Pole Position dan menjadi yang tercepat dengan kondisi alam Sirkuit Australia yang cepat berubah…
Dalam tulisannya mereka menyebut Kualifikasi Phillip Island 2016 dengan “Lap para Dewa” terlalu berlebihan….? Mari kita simak ulasannya..
Pole yang diraih Marc Marquez bukan dari sebuah strategi semata, pembalap Spanyol ini bahkan jauh lebih unggul dan kuat dari pembalap lainnya dengan kondisi sama saat Q2 …. Marc Marquez mampu menemukan batas cengkraman dengan cepat, menemukan trek yang tepat dengan ban Slick karena perubahan arah angin dan mengering dengan cepat akibat sinar matahari, Marc Marquez setengah berseluncur di trek dan setengah memanfaatkan power RC213V dalam meraih waktu tercepat saat Kualifikasi dan meraih posisi start terdepan… bahkan lap terakhirnya sangat dahsyat, dan juga agresif saat dia menyalip Hector Barbera…
Marquez berujar dia akan lebih bebas tanpa beban dan akan mengambil banyak resiko setelah menangi seri Motegi dan rebut Gelar dunianya… totalitas tanpa hambatan….dan di Seri Australia dia sudah menunjukkannya..
Namun penulis juga menyebutkan bahwa selain “Dewa” Marquez, ada pula Cal Crutchlow yang seharusnya bisa lebih cepat lagi menorehkan waktu di Kualifikasi pasalnya dia lambat mengganti ban type Slick.. yaaa Crutchlow kecewa karena tidak bisa mengganti ban depan intermediate dengan slick. ban intermediate sedikit lunak…dan Cal yakin dia bisa melaju lebih cepat dengan slick…dan tidak tertinggal paling tidak 0,8 detik..!!!
Silakan simpulkan sendiri..berdiskusi..di kursi..makan sambel terasi 😀
Hasil Kualifikasi GP Australia
1. Marc Marquez ESP Repsol Honda Team (RC213V) 1m 30.189s
2. Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) +0.792s
3. Pol Espargaro ESP Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) +0.918s
4. Aleix Espargaro ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) +1.484s
5. Jack Miller AUS Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) +1.565s
6. Danilo Petrucci ITA Octo Pramac Yakhnich (Desmosedici GP15) +2.231s
7. Nicky Hayden USA Repsol Honda Team (RC213V) +2.755s
8. Stefan Bradl GER Factory Aprilia Gresini (RS-GP) +2.826s
9. Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (Desmosedici GP) +2.901s
10. Hector Barbera ESP Ducati Team (Desmosedici GP) +3.725s
wis gak minat nonton GP seri ini,
VR jatuh, matikan TV 🙂
Hahahaha..
trasi… gagal pokus
hehe
https://ridersunda.wordpress.com/2016/10/23/honda-vtr250-2017-dibikin-tambah-manis/
No rossi ra ngefek, party jalan terus !!!
No rossi no ngefek, party jalan terus !!!
mbah ROSIdin cocoknya tidur aja
ini motoGP khan bukan RossiGP… eh
gak setuju te, dewa motogp ya rossi, gak bisa yang lain. apalagi marquez, pebalap kemarin sore yang baru menang 5 kejuaraan dunia? NO WAY! syarat bisa disebut dewa motogp ya minimal sudah punya 10(-1) kejuaraan dunia te, ya rossi itu! #eh
plus jumlah fans te, itu juga ngaruh ke status ke’dewa’an pebalap #eh #peoplechampion
Marcrash…wkwkwkwk..
Kalo takabur ya gitu..
Tenang aja Te Marquez ga butuh gelar dewa MotoGP wes wes itu bagusnya rossi ko,people Champions la wes gak penting ora ngaruh .
la kalau disebut dewa, bisa belok sambil terbang disetiap tikungan dan selamat tdk nyungsep
kalau mau disamakan dengan Rossi/stoner ya harus pindah tim dan juara..berani…????????????