Demi tercapainya ‘kecukupan kuota’…dan demi-demi yang lain..termasuk yang ‘demikian’ …akhirnya subsidi Solar sedikit demi sedikit mulai “dicekik” …pembatasan dan pengkondisian secara bertahap dibuat sehingga Solarpun tidak leluasa “tumpah” di jalan… alias pembatasan diberlakukan…
- 1 Agustus 2014: SPBU Jakarta Pusat tidak melayani Solar subsidi
- 4 Agustus 2014: pemberlakuan jam terbatas dalam pembelian solar subsidi ( pasti mengular) … Alokasi untuk Nelayan ditekan sampai 20% dengan prioritas nelayan kecil-menengah…
- 6 Agustus 2014: Solar dan Premium Subsidi tidak dijual di SPBU Tol..
Besaran selisihnya adalah Rp 6.580…. jika Solar subsidi awalnya RP 5.500, maka jika tanpa subsidi akan menjadi Rp 12.080… !!
Dampak dari pembatasan BBM Bersubsidi ini bagi Angkutan Umum adalah kemungkinan beberapa yang terganggu jadwal pelayanannya..karena Waktu pengisian yang dibatasi tadi..dan bisa jadi akan banyak permainan nakal… entah dari pemakai kendaraan pribadi atau pelaku bisnis transport…bisa saja mereka menaikkan tarif dengan alasan beli solar nonsubsidi padahal beli solar murah….semoga saja kebijakan ini tidak menambah kacau saja..dan masyarakat legowo yang katanya sih semua demi kepentingan bangsa dan negara….
Tarip Biasa berubah jadi Tarip Luar Biasa… 🙂
Jika memang kebijakan ini akan berdampak pada sarana angkutan umum maka kembali Roda dua akan menjadi Idola sebagai alat transportasi… pabrikan roda dua sementara akan kembali riang…dan semakin penuh saja jalanan dengan motor…jika benar efek ini menjadikan ongkos angkutan jadi naik/ mahal…
Semoga saja kebijakan ini menjadi yang terbaik buat negara kita… asal diimbangi dengan pembenahan di segala bidang pendukung, prasarana,pelayanan dan pejabatnya… jangan sampai Rakyat ditekan, Subsidinya Pejabatnya yang makan…
Bagi kendaraan berbahan bakar solar dengan harga mobil dibawah 200juta-an bisa jadi akan galau…karena konsumen akan berfikir beli mobil jenis ini jika BBM-nya saja kedepan akan setara dengan Bensin… karena biasanya pakai solar adalah konsumen Pinter…karena pakai P**nter 😀
Metromini mesem semua kali ya
http://kobayogas.com/2014/08/02/test-ride-suzuki-inazuma-2014-for-pleasure-seekers/
mesem manis apa kecut :p
nitip lapak kang
yang mau kredit motor Honda,Yamaha dan Kawasaki bisa dimarih
http://www.kaskus.co.id/profile/viewallclassified/6911796
keunggulan kalau agan kredit/cash di ane
– DP bisa pakai motor bekas
– Syarat cuma KTP dan KK aj
– Malam ane jemput data , pagi atau siang di survey , sore motor ud bisa agan ambil di delaer , PROSES MAKSIMAL 24 JAM ,!!
makasih kang
..peraturan kq terkesan ga efektif, jd teringat peraturan pemasangan stiker pada kendaraan dinas pada akhirnya peraturan dicabut krn dianggap krg efektif.. klo orang-orang “awam” spt kita ini bs nebak kira2 akan jd jadi spt apa peraturan yg akan diresmikan knp msh dijalankan.. beginilah klo para “para sarjana” (=ahli, insinyur, profesor) yg benar2 ahli dibidangnya tidak lg digubris..
Nunggu kabinet/para menteri 2015.. tambah unik apa tambah bagus apa tidak… 🙂
..tambah unik.. haha..ane suka bahasa ente Pak RT
Pemerintah ini koq senengane meruwetkan sendiri ya… sakjane simpel, wis cabut wae subsidi itu. Perlahan-lahan naikkan harga solar kek premium kek misal 500 rupiah/bulan hingga mencapai subsidi nol rupiah. Kita gak kismin2 amat koq buat beli oremium atau solar seharga itu. Apalagi kalau sudah tidak punya pilihan lain
http://rideralam.com/2014/08/03/resmi-lcr-honda-konfirmasi-cal-crutchlow-akan-menjadi-pembalapnya-musim-2015/
ruwet bin mungsret 🙂
Haghaghag…
Setuju ama bro Rideralam.
Sebaiknya subsidi memang dicabut aja. Bikin ruwet aja, belum lagi masalah penyeludupan BBM ke luar.
Saya yakin masyarakat cukup resilient thd kenaikan harga BBM.
klo pendapat ane yaa pak de.. semua mobil kecuali plat kuning wajib nonsubsidi. dan kelas moge diatas 250 cc wajib hukumnya.. wes iku seng paling effektif
memang serba susah… kalau keras takut didemo… dan efek ‘shock’ tadi berimbas ke harga-harga
tiket bus mesti ikut naik.. 🙁
http://bakulkangkungjpr1.com/2014/08/02/berebut-yang-mulus-malah-celaka/
habis naik pasti turun…
*karena tidak tidur di Bus 🙂
Naik gratis turunnya baru bayar 🙂
harga rondo deisel bisa lebih murah nih…
Gara2 tukang bubur naik haji pak, tukang buburnya tak ada sinetron makin mahal. Oh solar ….. solar
mat solar …bajaj bajuri…
produsen mongtor dan SPBU swasta ( shell,petronas,total )
pak RT yang akan riang gembira
*IMMO
Yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin ironis 🙂
bola panas dilempar kepada presiden ke 7
ingat pdip dan pks dulu mati2an melawan kenaikan bbm
bbm naik 500rp memicu infalsi 0.7%
sekaang solar naik 6500
infl;asi diperkirakan naik di atas 12%
imo lebih tepat diterapkan pajak bbm di kendaraan bermotor
tarif ditrentukan sesuai dengan harga kendaraan dan konsumsi bbmnya
kalau mobil mahal tarif pasti mahal
mobil murahan namun boros tarifnya juga tetap mahal
sayangnya iondonesia cuman jadi tempat sampah pemasaran mobil tehnologi jadul
mobil amerika yg 5.7 liter konsumsi bensinnya bisa lebih irit dari suzuki carry karbu
motor juga tarifnya minimal 600rb untruk jenis bebek dengan konsumsi bbm 120 km per liter
matic yang boros kena 1 juta
mobil niaga dan angkutan pajak bbmnya ditriadakan atau rendah nilainya
berani tidak boneka kerempeng membuat keputusan yg revolusioner?
dmpak positifnya smoga metromini karatan kek kandang ayam dgn sendirinya ilang dr jalanan ibukota,metro mini mobil katro sopirnya sontoloyo ga tau aturan jadiin rumpon di pulau seribu…
pejabat pemerintah yg senang karena mereka gak pernah mikir efeknya bagi rakyat kecil…
Yang penting membudayakan diri sendiri nggak berlagak sok miskin. Kalau mampu ya beli pertamax !! No offense lho ya….. 😀
dan jangan berlagak kaya’…kayak opo 😀
Wkwk
negeri ini emg dibwa ke arah liberal. biasa itu psenan majikan. pmimpin negri ini adalh komprador. buat yg blg hpus subsidi aja simple. itu anda yg bilang. gmn dgn yg pnghsilan minimum? bhkn dta bps org miskin adlh org yg brpnghsilan 20rb perhari? dpt apa duit segitu? toh indonesia punya sumur2 minyak, la knpa diserahkn ke asing mcem exxon chevron petronas dll. stlah tdk produktif/tua bru diserahkn ke prtmina! logika dangklnya ambil aja tu sumur klola sndri, kta kwik kian gie biaya lifting smp dstribusi ga lbih dr 2800 prlitr apa ga gila? yg untung siapa? jd pmerintah nyubsidi siapa? sy org bodoh tp sy td mau trus mnerus dibodohi! solusinya adalh pnrapan syariah scr kaffah. dn itu bs trlksna dlm bingkai khilafah tp bkn khilafah versi ISIS bknkh Nabi brasbda bhwa muslim brsekutu dlm 3 hal yaitu api air dn pdang rmput yg luas. jd smua dikuasai negara bukan korporasi! krn indonesia milik Alloh mka terapknlh syriah scr kaffah
sebetulnya bagus pak RT, jadi orang2 nanti gak akan naik angkot n mobil pribadi lagi. semua nanti naik motor. toh naik motor lebih murah dari pada naik angkot n mobil pribadi. menurut saya ini adalah salah satu cara untuk memusnahkan para pekerja di jakarta sehingga mereka keluar dari jakarta n ke daerah lg. karena di jakarta tarif parkir n sistem ERP akan di kembangkan sedemikian rupa sehingga mencekik warga jakarta dan sekitarnya. sehingga jakarta hanya di huni oleh kalangan tertentu saja alias berduit.
Alamak…. mesin bajak ku yang biasanya meneguk solar bersubsidi sepertinya bakal kena imbas… 😀 tapi untuk kepentingan bersama, tak apalah…