Maverick Vinales menjadi bintang dadakan di awal musim pertama gabung dengan tim papan atas Yamaha. Namun sayangnya bintang itu hanya bersinar sekejap saja. Hanya menang 3 kali dari 5 seri pertama musim 2017. Dan berakhir tanpa gondol piala dunia kelas premier 2017 kerumahnya. Dan sekali lagi gelar dunia direbut oleh rekan senegaranya Marc Marquez yang tampil mengesankan… Namun Maverick Vinales tidak ingin seperti Marc Marquez.. loh kenapa ..?
Bakat Alami Rider Spanyol
Tahun 2017 memang merupakan musim terburuk bagi Yamaha. Sedangkan dari sisi pembalap tidak diragukan lagi seorang Maverick Vinales yang asal Spanyol itu. Dimana negara matador itu banyak melahirkan pembalap dengan bakat alaminya. Faktanya Maverick Vinales hampir mendominasi pada semua sesi tes pra-musim dan paruh pertama balapan, namun kemudian mengalami masalah yang rumit dengan Yamaha. Tim Iwata banyak terkendala dengan ban Michelin sepanjang tahun ini.
Maverick Vinales Tidak Ingin Menjadi Marc Marquez
Seperti dilaporkan Motorsport.com Maverick Vinales menyatakan,
“Gaya balap saya berbeda dengan gaya Marquez. Saya mencoba kemampuan motor sampai batasnya dan mengendalikannya, tidak melebihinya. Ketika sampai pada bata itu, kami mencoba memperbaiki sepeda motor dan begitu seterusnya. Marc selalu mencoba selangkah lebih didepan di setiap sesi dan karena hal itu terkadang dia jatuh. Meski demikian dia hanya jatuh 2 kali dalam balapan. Jika waktu bisa diputar kembali, saya akan melakukan pendekatan balapan Austin dan Assen dengan cara berbeda di mana saya membuat kesalahan hanya karena mencoba melewati batas “.
Tahun 2017 merupakan moment pribadi yang spesial bagi Maverick Vinales dimana tahun itu dia putus dari pembalap Crosser wanita Kiara Fontanesi, dan jatuh ke pelukan Cristina Llovera yang cantik.
Namun untuk hadapi musim 2018 rider asal Iberia ini harus mencoba memperbaiki masalah pada motor Yamaha agar bisa memberikan perlawanan hingga akhir seri di kejuaraan dunia MotoGP.
Kesimpulan
Maverick Vinales adalah pembalap muda Spanyol yang sepantaran dengan Marc Marquez yang juga menjadi barometer rider kuat di Spanyol. Namun dia tidak akan terpengaruh dengan pendekatan Marc Marquez yang OVER THE LIMIT saat membalap. Kita lihat saja apakah strategi ini bagus buat dia dan Yamaha. Karena secara karakter motor Yamaha M1 dan Honda RCV juga beda, pun juga dengan pendekatan saat mencari setingan yang bagus saat balapan.
Jadilah diri sendiri itu lebih baik
Enggak liat motogp 2018
Yo jelaslah beda..
Motornya jg beda bro!