
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana untuk menghapus larangan sepeda motor di jalan protokol Sudirman-Thamrin. Menurutnya, para pengguna sepeda motor merasa terdiskriminasi dari jalanan ibukota. Selain itu, kendaraan angkutan umum juga dinilai belum memadai di wilayah yang ditandai sebagai area dilarang sepeda motor melintas. Lalu apa reaksi dari masyarakat?
Masalah ini menjadi polemik pencabutan larangan sepeda motor di Jakarta
baca juga: Pelarangan Sepeda Motor Melintas di Jalan-Jalan Protokol Semakin Diperluas, Trus Piye ?

Masyarakat Yang Pro
Sebagian masyarakat menyetujui dan mendukung penghapusan larangan ini, karena sarana dan prasarana Jakarta belum nyaman dan memadai, seperti Transjakarta, metromini dan angkot. Walau timbul kekhawatiran akan jalanan di Jakarta akan kembali dipadati pemotor kalau benar-benar dihapuskan.
Masyarakat Yang Kontra
Sementara di pihak lain ada juga yang menolak dan meminta Anies untuk berpikir dua kali sebelum melakukan penghapusan pelarangan itu. Kalangan ini menganggap motorlah yang menyebabkan macet dan Jakarta akan semakin tertinggal dari kota-kota besar di negara lain yang memberlakukan larangan sepeda motor melewati di jalanan tertentu.
Tanggapan Polisi
Pihak Kepolisian mengatakan bahwa, mereka akan menuruti apa yang dikatakan gubernur, namun sebenarnya mereka tak mau larangan tersebut dicabut. Alasannya bukan karena motor menjadi penyebab kemacetan, karena mereka menginginkan tingkat polusi udara Jakarta harus diturunkan.
Terlepas dari semua wacana ini, kalau Anda warga Jakarta, pilih pro atau kontra?