
Sebuah berita yang sudah bergulir beberapa hari lalu di media luar dimana rumors itu berhembus dari dalam sebuah acara terkenal Franco Bobbiese “Paddock” di salah satu stasiun TV Italia LA-6, dimana di hembuskan kabar oleh Jurnalis MotoGP kawakan Italia, Maurizio Bruscolini bahwa Andrea Dovizioso akan ditandemkan dengan Maverick Vinales di Yamaha, dan hanya setahun lagi Valentino Rossi membalap untuk tim Yamaha dan mengakhiri karirnya pada tahun 2019, Rossi diisukan akan menjadi ter rider Yamaha dan menjadi pengembang motor Yamaha M1 saja posisinya, weladalah apakah benar? sepertinya tidak masuk akal bukan, namun info yang bergulir di beberapa media memang begitu adanya.
Bruscolini adalah jurnalis senior itu dulu juga pernah mengumumkan beberapa informasi eksklusif, sebagai wartawan senior dia punya kredibilitas di bidangnya bahkan jika beritanya meleset ( mungkin karena perubahan rencana).
Menurut Maurizio Bruscolini, “Yamaha ingin memecahkan masalahnya dengan merekrut Dovizioso, saya yakin itu benar. Sumber saya mengatakan kepada saya. Kami memiliki informasi itu… Saya ingin mengucapkan selamat tinggal kepada Meregalli, Alen Bollini dan Favero ( tim Yamaha Movistar ) karena setiap saya mengumumkan informasi tentang Yamaha, saya ditanya siapa yang bisa memberi saya berita ini … Biarkan mereka diam, Berita itu sampai kepada saya dari orang yang perannya jauh di atas mereka di Yamaha. ”
Nah jika secara teori berdasarkan argumen ini maka Valentino Rossi bisa saja menjadi tes rider Yamaha, dan menurut Maurizio Bruscolini jabatan tes rider ini memberikan posisi Valentino Rossi yang lebih tinggi di Yamaha, peran Rossi berubah menjadi orang penting dalam pengembangan Yamaha dan bukan sebagai pembalap.. lagi menurut Maurizio Bruscolini bahwa dengan posisi ini Valentino akan terus berada di MotoGP dan menjadi pengembang motor Yamaha dan tentunya akan membuat Boss MotoGP Carmelo Ezpeleta bahagia tutupnya…
Bagaimana tentang Dovizioso..? Posisinya di Ducati sepertinya tahun depan akan tergeser oleh juara dunia Jorge Lorenzo atau ini adalah moment bagus buat Dovi untuk menawar harga tinggi setelah dia dibayar sangat murah oleh tim Italia itu dibandingkan Lorenzo (Jorge Lorenzo menerima kontrak 12,5 juta euro atau setara dengan Rp 177 miliar sementara Andrea Dovizioso sangat kecil yang menurut media 10 kali lebih kecil)
Walau itu adalah info dari jurnalis MotoGP senior namun apakah benar Valentino Rossi mau menerima peran marjinal/kecil seperti itu setelah menorehkan sejarah MotoGP dengan sembilan gelar dunia? Kita nantikan saja bursa pembalap tahun depan… Ciao…
Bukannya abah Rossi mau turun kelas ke Moto3 biar bisa meraih gelar juara dunia ke 10 sekaligus biar bisa balapan dengan cucu-cucunya.
Nah Ente bisa ikut balapan gak ?
Jangan2, bawa moge aja gak bisa.
disinyalir anak alay and mm93/ahm fanboy
mm93 selamanya ga akan mampu setenar and se’pahlawan’ vr46 di motogp
Marquez gak perlu jadi pahlawan dengan jurus tendangan kaya rossi,Marquez ya marquez rossi ya rossi.
Dovi ke yamaha boleh juga boleh juga, menemani Maverick Vinales
paling ncomot mm 93… percuma kalo hanya dovi… biar honda cari bibit baru…. gak masalah bagi honda…
Ini berita baru anget om..sekalipun blum fix,tp stidaknya sudah bikin peta rider. Takirain klo rossi udah turun, yamaha mo ambil zarco. Diatas kertas doi sudh mnunjkan perfoma bagus d satelit.
bagai mana dengan johan zarco
doi pembalap potensial
punya postur tubuh kecil
di balapan aussie kmrn, hanya zarco yg pakai ban soft depan belakang
dan mampu memanage ban
enak nya sih yamaha punya 3 rider pabrikan seperti hal nya ducati and honda
zarco tetap pembalap satelit tapi dengan dukungan yamaha langsung layak nya rossi and vinales
dovi/rossi, vinales and zarco
wah berita keren nih,
yo wislah wayahi mbah vr ngopi-ngopi di warkop sambil tetep bisa lihat balapan di tv yang disediain warkop 🙂
Abah Rossi bukannya mau turun di Moto3 supaya lebih mudah jadi juara ke 10. Karena klo masih tetap di MotoGp peluang untuk jadi juara dunia akan sulit selagi masih ada Marquez.