
Mitsubishi sudah berada di dunia otomotif selama 100 tahun, dan di ajang Tokyo Motor Show 2017, perusahaan berlogo Tiga Berlian ini membuka kembali catatn sejarah mereka yang berliku-liku. Bernostalgia nih ye !
Ketika pertama kali berdiri, Mitsubishi bukanlah produsen mobil seperti sekarang ini, tapi perusahaan pembuat kapal laut dibawah nama Mitsubishi Shipbuilding Company. Karena mungkin bosan membuat kapal laut terus, Mitsubishi mencoba membuat mobil, yang kemudian dinamakan Model A yang diproduksi mulai tahun 1917 hingga 1921.
Tahun 1983, Mitsubishi mulai terjun ke dunia reli, tepatnya reli Dakar. Mereka berhasil menjadi juara kelas non modifikasi 4WD Production Class. Kemenangan manis ini ramai dibicarakan. Mitsubishi semakin tertarik untuk mencoba peruntungannya di dunia reli,
Di tahun 90-an, Mitsubishi mengandalkan Lancer Evolution di ajang World Rally Championship sejak tahun 1993, bahkan menjadi juara konstruktor lima tahun setelahnya. Pembalap andalannya, Tommi Makinen, mendapat juara dunia empat kali, dari 1996 sampai 1999.
Kemudian, di tahun 2002, Pajero diandalkan Mitsubishi untuk menerjang reli Paris Dakar, bersama pembalapnya, Hiroshi Masouka. Pajero yang digunakan ini dianggap sebagai ‘mbahnya’ Pajero Sport. Meski sudah lawas, mobil ini masih bisa melaju kencang.

Terakhir ada Outlander PHEV, model terbaru di kampung halamannya. Sebenarnya mobil ini pernah dikenalkan tahun 2013. Outlander PHEV menggabungkan teknologi EV dari i-MEV, Super All Wheel Control dari Lancer Evolution dan pengetahuan SUV terbaik dari Pajero. Semua itu digabungkan menjadi satu dan menjadi mobil yang sangat diandalkan oleh Mitsubishi.
Sejak saat itu, Mitsubishi mulai meluncurkan beberapa model setelahnya, contohnya Mirage, Pajero Sport, Delica, dan banyak lagi. Meskipun Xpander dibuat dan dirancang di Indonesia, Mitsubishi masih mengandalkannya untuk bertempur di pasar low MPV.