
Kalau kita cermati varian dengan menggunakan supercharger pastinya dia akan mengejar hal utama yaitu speed dan speed selalu identik dengan kecepatan, namun bagaimana jika motor dengan basis performance speed ini dibuat motor bergenre Touring bike, karena kita tahu motor dengan klasifikasi ini pertama harus nyaman, enak buat jalan jauh dan tarikannya ( torsi) mantap, dan sepertinya kelompok biker ini tidak mendewakan kecepatan namun lebih cenderung ke Enjoy ride long distace dan pokoknya menikmati perjalanan lah… sepertinya konsep yang akan ditawarkan Kawasaki dengan “H2 Tourer” ini terlihat bertolak belakang 😀

Namun karena ada embel – embel Sport nya maka Touring Sport Kawasaki inipun akan masuk jajaran touring bike kedepan… entah bagaimana reaksi pasar apakah ini hanya meminjam ketenaran Ninja H2 semata, karena pelaku Touring ini biasanya gak suka yang cepat-cepat sampai tujuan dengan ngebut dan gas poll.. Karena touring beda dengan Race… gass pol rem blong… yo pora..?

Untuk tahun 2018 Kawasaki akan memperkenalkan konsep ini di pameran EICMA,Milan, Italia tanggal 7 November mendatang dimana dengan memanfaatkan teknologi supercharger mampu meracik motor dengan fokus tenaga maknyus di mid-range atau putaran menengah. tentunya tantangan lain untuk Touring Bike adalah masalah efesiensi/ ke-ekonomisan bahan bakar yang mumpuni dan kenyamanan berkendara secara keseluruhan sehingga ‘Ninja H2’ ini bisa diarahkan ke segmen touring sport.

supercharger atau turbocharger gak cuma soal ngebut. bisa didesain sesuai kebutuhan kok. contoh paling dekat liat aja mesin genset, ada turbonya tuh. ngebut? kagak lha wong rpmnya segitu2 aja. tenaga? ya pasti lebih gede pake turbo. torsi? pasti lebih gede pake turbo.
Berkaca dari Iklan Kawasaki sendiri yang gaungkan Ninja H2 adalah motor terkencang, mau dipakai di Race juga gak masuk regulasi.nah kalau dibuat motor touring dia fokuskan di putaran tengahnya tuh, artinya pasti diubah setup nya