Home MotoGP Disuruh Pindah Balap Go-Kart Sama Seniornya Ini, Andrea Iannone Malah Senang

    Disuruh Pindah Balap Go-Kart Sama Seniornya Ini, Andrea Iannone Malah Senang

    Legenda balap Suzuki Kevin Schwantz sepertinya mencibir performa Andrea Iannone hingga seri ke sembilan di Sachsenring Jerman,  karena Kevin Schwantz yakin Suzuki GSX-RR punya potensi untuk juara, namun Iannone malah sering Crash, seperti di wartakan crash.net ( 2/7/2017), mungkin juga dia membandingkan dengan performa Maverick Vinales.
    Komentar pedas itu menyebutkan bahwa Iannone seharusnya pergi balap dengan go-kart saja jika dia tidak siap untuk mengambil risiko.

    Kevin Schwantz Foto motorcycle com

    Memang jalan Iannone tidak mulus saat bergabung dengan Suzuki, banyak kejadian buruk terutama saat GP Catalunya dia hanya bisa finish di urutan 16 dan yang paling miris dia menyentuh garis finish dengan gap atau jeda 46 detik di belakang pemenang lomba Andrea Dovizioso, Iannone gagal mengendalikan tunggangannya GSX-RR, apakah itu saat masuk tikungan atau akibat masalah pada sisi elektronik.
    Dan satu lagi yang menambah daftar gagal adalah Iannone terjatuh di Sachsenring dalam latihan bebas pertama jumat dia berada paling buncit alias paling belakang untuk motor pabrikan tentunya itu membuat berang orang seperti Kevin Schwantz, yang hadir di Sachsenring, dimana akhirnya keluar kata-kata kasarnya, seperti dikutip koran olahraga Italia Gazzetta dello Sport(02/07/2017).
    “Saya tidak tahu persis apa yang sedang terjadi dalam tim(Suzuki), saya tidak cukup dekat dengan mereka, tapi saya tahu dari pengalaman saya bahwa jika ada sesuatu yang salah, hanya ada satu hal yang harus dilakukan yaitu keluar (dari garasi), bekerja kemudian mencoba(di trek), kita harus melakukan lebih dari yang lainnya untuk mencoba agar lebih baik lagi. Bagaimanapun, kurasa motornya tidak terlalu buruk dibandingkan dengan yang lain. Iannone kalah karena sepertinya dia ingin Suzuki berperilaku seperti Ducati, Namun motor ini (GSX-RR) tidak akan pernah menjadi Ducati(Desmosedici), dan sebagai gantinya dia harus berusaha memanfaatkan kekuatan (motor Suzuki), melihat Iannone sepertinya motor itu tidak memiliki kekuatan, padahal ini (motor Suzuki) adalah evolusi dari motor yang digunakan Maverick tahun lalu. Yamaha di awal musim nampaknya terus naik dan kemudian nampaknya agak sedikit menurun. Honda kurang lebih sama di levelnya dengan musim 2016, Ducati nampaknya sedikit lebih konsisten, seharusnya Suzuki juga harus berada di sana, berjuang untuk podium, tapi ini justru tidak menyelesaikan dua sesi latihan pada hari Jumat lalu (di Sachsenring), kita tahu bagaimana beratnya menjadi yang terakhir dalam balapan, seorang seperti Iannone, dengan pengalaman dan apa yang dia lakukan di masa lalu, harusnya berada di sana untuk bekerja, membuat lap lebih banyak daripada yang ada dalam tes dan dalam latihan bebas dia tidak melakukan tes sebanyak 30 lap seperti yang dilakukan Marquez.
    Dia harus naik, naik, naik, lalu kembali ke garasi dan berbicara dengan para teknisi dan memberi tahu mereka bagaimana motornya bekerja. Jika kita mendengarkan dan dia bilang motornya tidak bagus dalam pengereman, tidak enak saat berbelok, tidak bisa berakselerasi … Saya tidak mengerti bahasa Italia, tapi bahasa tubuhnya seburuk itu. “

    Itu tadi baru kritikan dan saran pedas dari seorang legenda Suzuki Kevin Schwantz nah ini adalah kata-kata yang super pedas, “Kalau begitu dia harusnya pergi dan balapan go-karts, kita melakukan pekerjaan yang diharapkan ribuan orang, kita memiliki puluhan teknisi yang bekerja untuk kita dan siap melakukan apapun yang kita tanyakan kepada mereka, beri mereka petunjuk. Bagi saya ini adalah situasi yang menyedihkan karena semua orang tahu bahwa (Suzuki GSX-RR) adalah bukan motor yang sering finish di urutan ke-20. ”

    Sejatinya Schwantz juga sudah pernah berbicara dengan Iannone saat seri Austin, di mana keluhannya sama seperti sekarang: “Dia mengatakan kepada saya, ‘Oh Kevin, kita tidak dapat mempercayainya, motor tidak bisa berhenti, tidak punya akselerasi, tidak bisa belok. Tapi jika kita melihat balapan lain motor ini sepertinya tidak begitu buruk bagiku. Saya ingin sekali menceritakan apa yang saya dan kita semua lihat, tapi mungkin dia tidak ingin mendengarkannya.”

    Andrea Iannone Foto motogp com

    Bagaimana tanggapan Iannone? seru nih… “Walau jatuh di Sachsenring, saya sangat senang dengan balapan ini dan Schwantz seharusnya berbicara kepada saya secara langsung, Saya sangat senang dengan balapan ini, tentunya bukan hasilnya saja, tapi dengan kemajuan yang telah saya lihat. Mengambil langkah maju yang besar dan menemukan kepercayaan diri saya. Saya memiliki sensasi yang lebih baik, yang memungkinkan saya menyerang sesuai yang saya inginkan.

    Saya selalu menghargai Kevin Schwantz, baik sebagai pembalap maupun sebagai pribadi, saya menyesalkan atas apa yang dia katakan, saya lebih suka dia memberi tahu saya secara langsung karena kami bekerja di tempat yang sama(Suzuki). Saya ingin memiliki hubungan sebagai ayah-anak dengan dia, tapi itu sepertinya tidak mungkin, saya menerima kritiknya dan saya akan menjawabnya di trek, walaupun Alex Rins bisa menyelesaikan balapan namun dia berada di urutan 21 artinya yang terakhir” kutipan paddock-gp.com ( 2/7/2017)

    Jadi walau sama seniornya ( Kevin Schwantz) disuruh pindah balap Go-Kart, Andrea Iannone tetap senang dengan pencapaiannya di Sachsenring, karena sejatinya Suzuki mengalami perbaikan saat seri Sachsenring kemarin dan bukan hanya dia saja yang terpuruk, Alex Rins juga Finish paling buncit, jika tidak jatuh mungkin hasilnya lain, sedangkan jatuh adalah resiko balapan.

    Bagaimana pendapat Bro sekalian.. yang jelek itu motor apa pembalapnya sih di Suzuki ?

    *Kevin Schwantz adalah pembalap MotoGP 500cc tim Lucky Strike Suzuki RGV500 yang membela Tim Suzuki selama 10 tahun karirnya(1986-1995)

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini