RiderTua.com – Nicolo Bulega dulu pernah menjadi murid VR46 Riders Academy bersama Pecco Bagnaia. Di GP Portugal dan Valencia, pembalap WSBK dari tim Aruba Ducati itu menggantikan juara dunia Marc Marquez yang cedera. Dia menempati posisi ke-18 dalam kualifikasi namun crash dalam sprint race.
Performa Bulega membaik dalam race hari Minggu, dia finis di posisi ke-15 dan mengantongi 1 poin. Untuk debut di MotoGP yang tingkat persaingannya sangat tinggi, ini merupakan pencapaian yang luar biasa. Usai balapan, rider berusia 25 tahun itu mengungkapkan bahwa dia masih butuh beradaptasi dengan banyak hal terutama dengan ban depan Michelin yang membutuhkan pendekatan pengereman yang jauh berbeda dibandingkan dengan ban Pirelli yang biasa dia gunakan di Superbike.
Pecco Bagnaia : Nicolo Bulega Tak Butuh Banyak Saran Saat Debut di MotoGP

Pecco memuji kerja keras yang dilakukan Bulega di Portimao, dan dia memperkirakan Bulega akan semakin jauh lebih baik pada balapan terakhir musim di Valencia.
“Dia tidak butuh banyak saran. Dia sangat kuat sejak awal, hanya kurang beruntung saja saat sprint hingga dia terjatuh. Mungkin dia sedikit kehilangan kepercayaan diri. Tetapi menyelesaikan balapan pertama dengan perolehan poin adalah hasil yang bagus. Jadi dia bisa sangat senang. Di Valencia, dia pasti mampu meningkat lebih jauh di depan,” ujar juara dunia MotoGP 2 kali itu.

Kecepatan Bulega selama race utama sangat mengesankan. Pembalap bernomor start #11 itu hanya lebih lambat sekitar 0,8 detik per lap dari Bagnaia, hingga Bagnaia mengalami crash di lap ke-11. Sebagai perbandingan, kecepatan rata-rata Bagnaia adalah 1:39,057 menit sementara Bulega mencapai 1:39,941 menit atau selisih 0,884 detik.
Davide Tardozzi (manajer tim Ducati Lenovo) menegaskan bahwa selama balapan akhir pekan di Portugal, ditambah dua balapan terakhir, plus tes pasca musim di Valencia, merupakan kesempatan yang baik bagi Bulega untuk memperoleh beberapa data tentang motor saat ini sebagai bahan perbandingan saat mengembangkan motor 2027.







