RiderTua.com – Pedro Acosta tampil impresif dalam sprint race di Portimao. Rider KTM itu terlibat duel epic melawan Alex Marquez. Namun sayangnya, dia harus mengaku kalah dari rider Gresini Ducati itu. Di garis finis, rider berusia 21 tahun itu tertinggal hanya 0,1 detik dari pemenang Alex. Dengan tambahan 9 poin, kini Acosta mengumpulkan 269 poin atau hanya defisit 19 poin dari Pecco Bagnaia yang berada di peringkat 4 dalam klasemen.
Meski puas dengan performanya, namun Acosta tetap menyoroti kelemahan RC16. “Masalahnya adalah, kelemahan kami ada pada traksi. Saya tidak kehilangan banyak waktu di Tikungan 1, 2, dan 3. Targetnya adalah berada di depan, agar saya bisa mengatur ritme balapan,” ungkap rider berjuluk Baby Shark itu.
Gaya Buas Pedro Acosta Muncul Kembali…!

Pedro Acosta start dari posisi ke-2 namun gagal melakukan start cepat seperti dalam beberapa balapan terakhir. Dia sempat kesulitan untuk menyalip Marco Bezzecchi yang awalnya memimpin balapan. Di lap ketiga, Acosta melancarkan serangan pertama dan berkat kecepatannya yang luar biasa, sebelum Tikungan 1 akhirnya dia sukses meng-over take pembalap Aprilia itu. Tak lama kemudian, Alex Marquez berhasil mengejar dan terlibat duel melawannya setelah dia berhasil menyalip Bezzecchi.
Di pertengahan balapan, dengan memanfaatkan slipstream, Alex berhasil menjauh dari Acosta di lintasan lurus. Acosta membalas di Tikungan 3, tetapi harus mundur lagi setelah beberapa tikungan. Perebutan posisi terdepan pun terjadi. Alex berhasil menjaga gap dari Acosta, sementara Acosta berusaha keras hingga detik-detik terakhir untuk menyalip Alex.

Acosta mencoba segalanya untuk menjaga Alex tetap di belakangnya, tetapi kemudian dia sadar dia masih punya kekurangan di beberapa meter terakhir. “Saya berusaha sekuat tenaga. Saya kembali memperkecil gap di lap terakhir, tetapi saya kurang 0,2 detik untuk benar-benar bisa menyerang,” ungkap Acosta yang kembali gagal meraih kemenangan pertamanya, namun dia senang bisa membalap tanpa melakukan kesalahan.
Di beberapa area dimana Aprilia dan Ducati kuat, terlihat jelas bahwa KTM masih memiliki masalah di area itu.Β Acosta mengeluhkan kurangnya grip dan harus memaksimalkan keunggulan motornya. Menurut Acosta, keunggulan RC16 adalah kemampuan untuk melakukan late braking. Dengan itu, dia bisa menyalip Alex melalui pengereman dan memblokir racing linenya sehingga dia bisa mengganggu ritme para pesaingnya.

Sebagai informasi, gaya balap agresif ini sudah menjadi keunggulan Acosta saat masih membalap di kelas junior. “Terkadang ‘Pedro yang dulu’ muncul kembali, mengerem selambat mungkin, dan masuk tikungan sambil nge’drift’. Saya senang saya belum kehilangan gaya balap itu. Biasanya saya sulit untuk disalip, tapi itu tergantung lintasannya. Saya meningkatkan kemampuan membalap sejak Le Mans dan tidak akan mengambil risiko yang tidak perlu saat mengerem,” pungkas rider asal Murcia Spanyol itu.






