RiderTua.com – Di GP Catalunya, Herve Poncharal selaku pemilik tim Tech3 mengumumkan bahwa Gunther Steiner telah mengambil alih kepemilikan tim mulai 2026. Ini artinya, GP Valencia akan menjadi balapan akhir pekan Poncharal terakhir sebagai pemilik tim. “Saya ingin menyelesaikan musim 2025 dengan hasil terbaik. Setelah itu, saya akan menyerahkan tongkat estafet kepada Mr. Steiner dan para investornya. Itulah tugas saya saat ini. Semoga transfer ini berjalan lancar,” ujar bos tim asal Prancis itu.
Poncharal melanjutkan, “KTM memiliki kontrak 5 tahun dengan Dorna yang berlaku untuk musim depan. Juga ada kontrak yang telah ditandatangani dengan 4 pembalap pabrikan MotoGP dan beberapa anggota staf, serta dengan para pembalap di kelas balap lainnya. Tidak banyak yang akan berubah untuk tahun 2026. Namun pada 2027, segalanya akan berbeda. Akan ada perubahan besar dan pendekatan berbeda terhadap Kejuaraan Dunia MotoGP di bawah Liberty Media. Itu sudah jelas.”
Herve Poncharal (Pemilik Tim Tech3) : 2025, Musim Terakhir Saya di MotoGP
Meski Herve Poncharal tak lagi menjadi pemilik tim, namun dia terus memantau perkembangan tim Tech3. “Saya ngobrol dengan Gunther Steiner sekitar dua kali seminggu. Dia sangat sibuk, meski begitu saya sempat ngobrol dengannya minggu ini. Dia tidak akan datang ke GP Portimao, tetapi saya ingin meyakinkannya untuk menghadiri balapan terakhir di Valencia,” ujar bos tim yang kini berusia 68 tahun itu.
Poncharal menambahkan, “Dia berjanji kepada saya akan melakukan yang terbaik, meskipun jadwalnya sangat padat. Kemungkinannya 50:50. Calon manajer tim Tech3 Richard Coleman hadir di Misano dan baru-baru ini juga di Sepang. Dia juga akan datang ke 2 seri terakhir dan kemudian akan tetap di sana untuk menghadiri tes Valencia.”

Melepas tim balap yang dibentuknya, jelas amat sulit bagi Poncharal. “Kita selalu bilang manusia bukanlah robot. Mungkin ada orang yang lebih robotik daripada saya. Saat mengucapkan kata-kata ini mata saya berkaca-kaca, saya akui. Karena balapan telah menjadi bagian hidup saya selama hampir setengah abad. Ketika kita mendedikasikan hati dan jiwa untuk sebuah proyek tertentu, akan berat untuk meninggalkannya,” jelasnya.
Lebih lanjut Poncharal yang saat ini juga menjabat sebagai Presiden IRTA itu mengungkapkan, “Dan saya tidak hanya berbicara tentang balapan di trek, tetapi juga perusahaan yang telah berkembang pesat dan memiliki banyak karyawan yang menjadi ‘jantung’nya. Maka sulit untuk mengucapkan selamat tinggal. Ini situasi yang memilukan.”
“Saya belum punya gambaran jelas tentang masa depan. Saya tidak ingin terlalu memikirkannya. Saya ingin menikmati 2 seri terakhir ini sepenuhnya. Saya ingin berterima kasih kepada Tuhan, hidup saya, dan rekan-rekan seperjuangan saya terutama orang-orang seperti Carmelo Ezpeleta dan Guy Coulon yang telah bekerja tanpa pamrih bersama saya selama beberapa dekade dan telah melakukan hal-hal luar biasa bagi tim.”

“Saya berbicara dengan semua karyawan saya, serta orang-orang yang saya temui di Honda, Yamaha, dan Suzuki, dan baru-baru ini di KTM dan Red Bull. Juga para jurnalis yang telah mengikuti tim kami selama bertahun-tahun. Saya bersemangat untuk memulai hidup baru. Saya tidak lagi muda, tetapi babak baru sedang dimulai. Saya punya banyak ide dan juga ingin menikmati hidup di masa depan. Saya tidak sedih. Saya berjanji kepada Gunther Steiner dan Richard Coleman bahwa saya akan mendukung mereka sebaik mungkin di masa depan, jika itu yang mereka inginkan,” pungkas Herve Poncharal.






