RiderTua.com – Tidak seperti Ducati, Honda, dan Yamaha, Aprilia tidak punya proyek Kejuaraan Dunia Superbike sehingga diperkirakan akan sedikit dirugikan ketika ban Pirelli mulai digunakan di MotoGP pada 2027. Pabrikan asal Noale itu tidak memiliki pengalaman atau data dari pabrikan ban asal Italia itu.
CEO Aprilia Massimo Rivola mengatakan, “Semuanya berubah, tetapi perubahan yang paling ‘menakutkan’ adalah ban karena itulah yang paling sedikit bisa kita kendalikan.”
Bos Aprilia : Tidak Ada Proyek untuk Superbike, Masa Depan MotoGP Sangat Cerah
MotoGP menghadapi revolusi yakni perubahan menyeluruh, baik dalam regulasi teknis maupun pemasaran. Bersama Liberty Media, pabrikan yang berpartisipasi optimistis dengan era baru ini dan mengharapkan dimulainya era keemasan MotoGP. Saat ini pengembangan mesin prototipe 850cc sedang berlangsung dan pergantian pemasok ban akan menjadi tantangan baru.
Sejak 2009 hingga 2015 Bridgestone memasok ban secara eksklusif untuk kelas premier kemudian Michelin mengambil alih pada 2016. Terdapat perbedaan karakteristik yang signifikan antara kedua ban ini. Meskipun ban depan Bridgestone khususnya performanya sangat mengesankan tapi ban belakang Michelin juga sangat baik.
Saat ini, belum jelas seperti apa karakter ban MotoGP Pirelli yang akan memulai debutnya di awal era mesin 850cc pada musim 2027. Pirelli memiliki sejarah panjang di Superbike dan selama bertahun-tahun mengembangkan ban di kejuaraan berbasis produksi tersebut. Sumber internal Pirelli mengungkapkan bahwa ban depan MotoGP akan memiliki kemiripan dengan ban yang saat ini digunakan di Superbike. Namun ban belakang MotoGP akan menjadi pengembangan yang benar-benar baru.
Jadi wajar untuk berasumsi bahwa pabrikan dengan banyak pengalaman dengan ban Pirelli akan diuntungkan. Saat ini ada 5 pabrikan di WSBK yakni Ducati, BMW, Yamaha, Honda, dan Bimota/Kawasaki. Hanya Ducati, Yamaha, dan Honda yang memiliki tim pabrikan di kedua kejuaraan dunia. Sedangkan KTM dan Aprilia tidak aktif di Superbike. KTM belum memiliki motor Superbike sejak berakhirnya proyek RC8. Di sisi lain, Aprilia hanya dapat memanfaatkan pengalaman dari seri Superbike nasional.
Meski begitu Rivola tetap optimis, “Saya sangat positif terkait perubahan dan yakin bahwa Aprilia akan menjadi salah satu penantang gelar di era yang baru. Sekarang perusahaan kami bekerja dengan sangat efisien dalam pengembangan.”
Menurut Rivola, perkembangan finansial MotoGP juga sangat menjanjikan. “MotoGP memiliki masa depan yang sangat cerah. Carmelo Ezpeleta dan Dorna telah melakukan pekerjaan yang sangat baik. Jika tidak, maka Liberty Media pasti tidak akan mau berinvestasi lebih dari 4 miliar Euro (Rp 70 triliun),” imbuh bos asal Italia itu.
Rivola berharap pemilik baru Dorna Sports akan mendengarkan para produsen MotoGP. “Liberty membutuhkan kami. Pembalap kami adalah ‘super hero’. Kami perlu memastikan bahwa status ‘super hero’ ini tersampaikan dengan lebih baik melalui pemasaran yang terarah. Jika kita berhasil melakukannya, kita dapat menarik sponsor yang lebih besar lagi,” pungkas Rivola.
