RiderTua.com – Meski dengan penurunan tren yang terjadi belakangan ini, mobil listrik masih mencatatkan hasil penjualan yang cukup memuaskan. Bahkan angka penjualannya naik drastis bulan lalu hingga 24 persen, dan ini juga termasuk penjualan mobil plug-in hybrid (PHEV).
Mobil Ramah Lingkungan Masih Banyak Dicari
Kalau melihat dari tren yang ada di pasar global, mobil listrik mulai berkurang peminatnya di Eropa dan Amerika Utara. Ini terjadi karena harganya yang masih terlalu mahal sampai ketersediaan infrastruktur pendukungnya yang belum mencukupi di sejumlah negara. Sehingga sebagian konsumen beralih ke mobil hybrid karena masih mengandalkan tenaga dari mesin bensin, tapi tetap ramah lingkungan.
Meski begitu, ternyata penjualannya masih cukup lancar sepanjang bulan Juni 2025, bahkan ada kenaikan hingga 24 persen. Untuk penjualan di Eropa sudah mencapai 390 ribu unit atau naik 23 persen, dan di Negeri Tirai Bambu naik 28 persen dengan 1,11 juta unit. Tapi hanya Amerika Utara yang mencatatkan penurunan hingga 9 persen, dimana hanya ada 140 ribu unit mobil yang terjual.
Hasil penjualan ini tidak hanya disumbangkan oleh mobil listrik saja, tetapi juga model PHEV. Memang performa penjualannya di Negeri Tirai Bambu sangat bagus, tapi ada kemungkinan akan ada perlambatan karena sejumlah kota sudah kehabisan insentif. Walau bisa saja pemerintah setempat akan memberikan solusi lain untuk mempertahankan insentif khusus mobil ramah lingkungan ini.
Banyak Merek Baru
Peningkatan penjualan yang begitu drastis ini terjadi karena banyaknya merek baru yang berjualan mobil di pasar global, termasuk di Eropa. Menariknya, sebagian besar merupakan produsen asal Negeri Tirai Bambu yang menawarkan model BEV dengan harga terjangkau. Tidak heran mengapa modelnya masih mendapat banyak peminat dari pasarnya.
