RiderTua.com – Chery mencetak kesuksesan dengan merilis Tiggo 8 CSH, mobil PHEV pertamanya di Indonesia. Namun mereka menemui masalah dengan jumlah pemesanannya yang jauh lebih banyak dari yang diperkirakan. Bahkan setelah mereka merakitnya secara lokal sekalipun nampaknya masih belum cukup untuk memenuhi permintaan yang sangat banyak ini.
Tiggo 8 CSH Banyak Dicari Konsumen Indonesia
Dengan terbatasnya mobil PHEV yang dijual di Indonesia, sepertinya ini menjadi tantangan bagi Chery untuk menghadirkan mobil jenis ini dengan Tiggo 8 CSH. Dari desainnya memang tak jauh berbeda dengan model bermesin bensin, hanya saja mengandalkan teknologi Super Hybrid yang bisa memberikan efisiensi bahan bakar lebih maksimal. Sehingga mobil seperti ini bisa mengandalkan tenaga bensin atau listrik.
Walau sebagai mobil PHEV, kehadirannya langsung menyita perhatian banyak orang karena menjadi salah satu model PHEV dengan harga terjangkau. Tidak heran kalau banyak yang memesan modelnya, tapi ini membuat pemesanannya menumpuk. Sehingga indennya kini mencapai satu bulan, dan konsumen yang baru memesan sekarang harus menunggu selama itu sampai unitnya sampai ke rumah.

Tetap Jadi Andalan
Awalnya Chery memprediksi Tiggo 8 CSH hanya akan terjual 1.000 unit per bulan, tapi nyatanya model ini sudah terjual sebanyak 2 ribu unit dalam waktu sebulan. Jelas ini membuat pemesananya menumpuk, tapi modelnya ini masih tetap menjadi andalan dalam lini produknya. Terlebih Tiggo series masih disambut baik di pasarnya meski dengan Omoda series yang cukup populer.
Semua unit mobilnya dirakit lokal di fasilitas produksi milik Handal Indonesia Motor. Merek asal Negeri Tirai Bambu tersebut sudah memulai riset untuk pabrik mobilnya disini, sehingga mereka dapat mencari tahu apakah mereka bisa membangun pabriknya sendiri atau tidak.