Home MotoGP Aleix Espargaro : Kombinasi Ban Baru Membuat Motor Sulit Dikendalikan Jadi Saya...

    Aleix Espargaro : Kombinasi Ban Baru Membuat Motor Sulit Dikendalikan Jadi Saya Memutuskan Tidak Melanjutkan Balapan

    Aleix Espargaro
    Aleix Espargaro

    RiderTua.com – Di MotoGP Silverstone, untuk kedua kalinya Aleix Espargaro tampil sebagai wildcard musim ini setelah Jerez. Dengan ban depan soft, tes rider Honda itu finis di posisi ke-17 dalam sprint mengungguli Lorenzo Savadori, Raul Fernandez, Alex Rins dan Somkiat Chantra. Dia tertinggal 1,5 detik dari pemenang Alex Marquez.

    Dalam race hari Minggu, Aleix yang start dari posisi ke-2 dari belakang atau ke-23 tampil luar biasa. Pada lap pertama dia langsung naik 10 posisi. Namun dia crash di tikungan Vale. RC213V miliknya tergelincir dan menabrak Franco Morbidelli di tengah lalu lintas yang padat dan keduanya pun keluar dari balapan. Ceceran oli dari motor Franky membuat balapan dihentikan dan diberlakukan restart dengan posisi start yang tidak berubah karena red flag dikibarkan ketika balapan baru mencapai 2 lap.

    Aleix Espargaro : Kombinasi Ban Baru Membuat Motor Sulit Dikendalikan Jadi Saya Memutuskan Tidak Melanjutkan Balapan

    Aleix Espargaro - Romano Albesiano
    Aleix Espargaro – Romano Albesiano

    Restart menguntungkan semua pembalap yang crash termasuk Aleix Espargaro dan Franco Mobidelli. Mereka berdua dapat memulai balapan lagi. Rider berusia 34 tahun itu menggunakan motor cadangan yang dilengkapi dengan swing arm aluminium dan ban medium. Namun Espargaro merasa benar-benar tidak dalam kondisi prima. Dia menggunakan start kedua hanya untuk uji coba singkat dan melaju santai. Kemudian dia memutuskan untuk masuk pit setelah melahap tiga lap, dengan catatan waktu lebih lambat 4 detik dari pembalap terdepan.

    Bukan bagian dari konten editorial.

    Mantan pembalap Aprilia itu menjelaskan, “Start kedua berbeda. Saya tidak lagi menggunakan ban depan soft, saya juga harus menggunakan ban lain di belakang, dan motor menjadi sulit dikendalikan. Saya tidak bisa berkendara seperti itu. Kemudian saya memutuskan untuk berhenti.”

    Johann Zarco dari LCR Honda berhasil meraih podium setelah finis ke-2 di Silverstone. “Fakta bahwa Johann kembali tampil baik adalah sebuah konfirmasi. Saya sangat senang untuknya dan tim LCR. Johann luar biasa, dia sedang berada di puncak kariernya. Pada saat yang sama, saya merasa kasihan kepada para pembalap pabrikan Honda,” ujar rider Spanyol itu.

    Aleix menambahkan, “Luca dan saya sebenarnya melaju dengan kecepatan yang sama dan memiliki potensi teknis yang sama. Satu-satunya perbedaan adalah Johann lebih mampu menangani getaran pada motornya. Dia melaju pada level yang luar biasa.”

    Bukan bagian dari konten editorial.

    Mantan ‘juragan’nya Aprilia berhasil memenangkan GP Silverstone berkat Marco Bezzecchi, dimana Aleix juga pernah menang di Inggris pada 2023. “Saya juga sangat senang untuk Aprilia hari ini. Usai sprint saya menemui Marco. Dia benar-benar senang dengan bagaimana motornya berperilaku di Silverstone. Dan dia berhasil memanfaatkan peluangnya dengan sebaik-baiknya di main race,” kata Papa si kembar Max dan Mia itu.

    Terkait crash yang dialaminya Aleix menjelaskan, “Saya memulai balapan pertama dengan ban depan soft, startnya luar biasa, dan saya merasakan sensasi yang hebat. Sayangnya, saya agak late braking di Vale. Usai crash motor saya juga menabrak motor lain. Maaf, Frankie. Dia marah dan saya bisa mengerti. Tapi saya tidak berdaya.”

    Franco Morbidelli - Aleix Espargaro
    Franco Morbidelli – Aleix Espargaro

    Setelah restart, Franco Morbidelli justru berhasil finis di posisi ke-4 setelah bertarung sengit melawan Marc Marquez di detik-detik terakhir dalam balapan 19 lap.

    Mengenai swing arm yang baru dikembangkan, Aleix mengatakan, “Penting bagi saya untuk menguji swing arm karbon lagi di sini. Itu sepadan dan menurut saya sekarang kami siap untuk merilis part baru itu kepada pembalap lain.”

    Baik dengan atau tanpa swing arm karbon, performa pembalap Honda terutama Johann Zarco berhasil menstabilkan proyek HRC. Setelah 7 seri pertama musim 2025, Honda kokoh menempati peringkat 2 dalam klasemen Konstruktor dengan mencetak 110 poin.

    Honda berada di Grup D atau peringkat terakhir dalam konsesi dan masih memiliki tiga wildcard yang tersedia untuk musim ini. Untuk saat ini jika Honda terus mencatat hasil terbaik, maka pabrikan paling sukses di MotoGP itu bisa kehilangan beberapa konsesi pertamanya. Keseimbangan kekuatan akan dinilai ulang musim panas ini.

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini