Home MotoGP Enea Bastianini Tak Mau Disalahkan: Pecco Bagnaia Mengerem Lebih Cepat dari yang...

    Enea Bastianini Tak Mau Disalahkan: Pecco Bagnaia Mengerem Lebih Cepat dari yang Diperkirakan!

    Enea Bastinini - Pecco Bagnaia - Joan Mir - Marco Bezzecchi
    Enea Bastinini - Pecco Bagnaia - Joan Mir - Marco Bezzecchi

    RiderTua.com – Menanggapi insiden di lap pertama GP Le Mans, Enea Bastianini berujar bahawa Bagnaia mengerem lebih cepat dari yang dia perkirakan (Early Braking), yang bikin Bastianini bingung dan tidak sempat bereaksi… “Pecco mengerem lebih awal” katanya..

    Enea Bastianini Tak Mau Disalahkan: Pecco Bagnaia Early Braking

    Enea Bastianini menjadi sorotan dalam balapan yang bermasalah di Prancis, dia melakukan kesalahan dan dikenai banyak penalti.. Apakah benar dia tidak bersalah? namun hukuman sudah ditetapkan: Dalam pernyataan resmi, FIM menyebut bahwa pembalap tersebut ( bastianini) “berkendara dengan cara yang tidak bertanggung jawab yang menyebabkan [insiden/kecelakaan].” Tindakan ini dinilai melanggar Pasal 1.21.2 Peraturan Kejuaraan Dunia Grand Prix FIM.

    Enea Bastianini
    Enea Bastianini

    Bagi Enea Bastianini sendiri, kejadian di KTM tidak terbukti mudah. ​​Mantan pebalap Ducati itu terus mengalami kesulitan dalam adaptasinya dengan KTM RC16, terutama saat kualifikasi dan di lap pertama balapan dengan ban baru. Sementara rekan setimnya Maverick Vinales semakin mantap dan lebih meyakoinkan sejak beberapa balapan sebelumnya, pebalap asal Rimini, Italia itu masih harus bekerja keras untuk bisa berada di level terbaiknya seperti saat di Ducati dulu.

    Bukan bagian dari konten editorial.

    Perbandingan dengan Vinales

    Di Le Mans, Maverick Vinales finis kelima di kedua seri, sementara ‘La Bestia’ finis di posisi ketiga belas. Crash di awal lap yang juga melibatkan Pecco Bagnaia dan Joan Mir tentu saja memengaruhi balapan hari Minggu. Sebuah manuver di tikungan 1 yang juga membuatnya mendapat long lap penalti yang harus dijalani di seri berikutnya yakni GP Inggris- Silverstone, yang digelar pada  23-25 ​​Mei.

    Maverick Vinales, Enea Bastianini, Jacob Roulstone, Valentin Perrone
    Maverick Vinales, Enea Bastianini, Jacob Roulstone, Valentin Perrone

    Pembelaan Versi Bastianini

    Di penghujung balapan Prancis, Bastianini berkesempatan untuk menceritakan versinya tentang kejadian tersebut.. Dia mengatakan bahwa Pecco “tidak berbelok” (tidak masuk tikungan seperti biasanya) dan itu membuat dia kehabisan ruang untuk bermanuver.

    “Sayangnya, Pecco tidak berbelok seperti biasanya. Saya tidak tahu apakah itu masalah… tetapi ia mengerem terlalu cepat (early braking), saya tidak dapat menemukan ruang lebih untuk masuk dan itu saja. Saya minta maaf kami mengalami kecelakaan,” kata Bestia via media Motosan..

    Bukan bagian dari konten editorial.

    Balapan Bastianini (Red Bull KTM Tech3) itu benar-benar ditimpa banyak kesalahan dan penalti… Kesalahan mulai dari strategi ban, kecelakaan, batas kecepatan di pitlane..

    “Saya memulai dengan ban slick (kering), kemudian saya beralih ke ban hujan (wet) dan kemudian saya kembali ke ban kering lagi. Itu adalah balapan yang sangat aneh, kita tidak dapat memahami apa pun (bingung). Saya mengalami dua kali kecelakaan dan saya bahkan dihukum karena meninggalkan jalur pit tanpa pembatas kecepatan (speed limit max 60km/jam)… teknisi lupa mengaktifkannya. Meskipun demikian saya mendapatkan poin, tetapi saya dihukum dengan long lap penalti untuk balapan berikutnya (GP Inggris). Saya benar-benar membuat kekacauan. Anggap saja aku lebih suka tantangan,” keluhnya..

    Johann Zarco
    Johann Zarco

    Menyesal Salah Strategi Ban

    Enea menyesalkan dia dan timnya tidak menggunakan strategi yang sama dengan sang pemenang Johann Zarco, yang memulai balapan dengan ban hujan. Dengan strategi ini dan tentunya tanpa insidenn di tikungan 1, ia akan memperoleh hasil yang berbeda..

    “Penyesalan terbesar saya adalah tidak memilih ban hujan. Jika saya memasangnya, saya akan berada di posisi empat besar, karena kecepatannya bagus. Saya kehilangan kesempatan. Singkatnya, saya seharusnya melakukan yang sebaliknya dari orang lain, tetapi saya mengikuti mayoritas dan saya melakukan kesalahan..,” sesalnya..

    BTW: Enea Bastianini pernah menang di Le Mans pada tahun 2022 saat ia mengendarai Ducati milik tim Gresini, sementara tahun lalu ia finis keempat dua kali. Ia memiliki banyak hal untuk ditingkatkan agar mendekati level yang diinginkannya. Sangat disayangkan dia hanya berada di luar 10 besar. melihat level sebenarnya Bestia bukanlah pebalap yang lebih rendah dari Vinales. Ia harus menemukan cara agar bisa lebih cepat dan paling tidak menyamai Vinales diatas motor KTM RC16.

    ALPINE - PRIMA - PRAMAC - YAMAHA
    ALPINE – PRIMA – PRAMAC – YAMAHA

    Rumor Pindah Pramac Yamaha

    Bisik-bisik di paddock berhembus tentang pasar pembalap sementara berita semakin santer tentang Jorge Martin yang berpikir untuk meninggalkan Aprilia. Namun sebelum itu ada juga pembicaraan tentang Enea Bastianini, yang menurut media Sky Sport MotoGP menjadi incaran tim Prima Pramac Yamaha.

    Bisa dikatakan bahwa pembalap asal Rimini tersebut memiliki kontrak dengan KTM hingga 2026, jadi seperti kausu Martin, apakah bisa atau ada alasan baginya untuk membebaskan dirinya lebih awal dari kontrak… kecuali ada kejadian luar biasa (misalnya KTM mundur dari MotoGP).

    Enea berusaha melakukan yang terbaik dengan motor KTM RC16 dan berharap untuk lebih kompetitif di balapan berikutnya. Kita akan lihat apakah ia dapat melakukannya dan apakah akan ada perkembangan pasar pembalap dan  akan kemana dia…kita tunggu saja berita selanjutnya..ciao..

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini