RiderTua.com – Meski hanya finis ke-2 di MotoGP Amerika, Alex Marquez kini memimpin klasemen setelah meng’kudeta’ kakaknya Marc yang kini turun di peringkat 2. Ketika Marc mengalami crash di tikungan 4 di tengah balapan, Alex berada tepat di belakang Pecco Bagnaia yang berhasil menyalipnya beberapa saat sebelumnya. Tidak seperti kakaknya, Alex berusaha tidak membuat kesalahan lagi hingga garis finis dan mampu menahan Fabio Di Giannantonio tetap di belakangnya. Pembalap berusia 28 tahun itu sekarang unggul 1 poin atas Marc setelah enam kali finis di posisi ke-2 (dalam 3 seri pertama musim 2025).
“Benar-benar feel yang luar biasa. Sungguh luar biasa apa yang telah kami lakukan di tahap awal musim dan sekarang memimpin klasemen. Namun, kami harus terus menjalaninya dari balapan ke balapan dan memanfaatkan potensi kami. Kami tahu bahwa kami berada di tim satelit dengan motor 2024 dan fakta bahwa para pembalap tim pabrikan akan datang dengan pilihan lain. Namun, kami ingin mendapatkan hasil maksimal dari paket kami dan itulah yang sedang kami lakukan. Dan kami harus menyelesaikan balapan, itu juga penting,” jelas Alex.
Alex Marquez : Ketika Marc Tiba-tiba Berlari Kukira Penyumbat Telinganya Tertinggal di Garasi
Mengenai crash yang dialami kakaknya Marc, Alex Marquez menjelaskan, “Sebelum Marc crash, saya cukup beruntung berada di belakang Pecco dan mengalami momen menegangkan ketika roda depan saya hampir selip di tikungan 10. Ketika saya melihat Marc terjatuh, saya berkata pada diri sendiri bahwa saya harus sangat berhati-hati. Saya merasa tidak nyaman. Saya hanya ingin menahan Diggia dan itulah yang saya lakukan. Saya sangat senang.”
Terkait dengan prosedur start yang kacau gara-gara ada sekitar 10 pembalap yang dipelopori Marc Marquez ‘melarikan diri’ dari grid, pembalap Gresini Ducati itu mengatakan, “Awalnya, kupikir Marc ketinggalan sesuatu di garasinya seperti penyumbat telinganya. Tepat setelah itu, saya melihat Pecco juga berlari ke pit dan saya bertanya-tanya apa yang sedang mereka lakukan. Lalu saya teringat ketika saya masih di Moto2 dan ada kejadian serupa. Lalu saya langsung bertanya kepada tim saya apakah motor saya dengan ban kering sudah siap. Mereka mengecek lewat radio dan mereka menjawab ya. Lalu saya langsung berlari ke pit.”
