RiderTua.com – Dibanding rekan setimnya Marc Marquez yang melesat di posisi pertama, Pecco Bagnaia dipusingkan dengan masalah mesin, sasis, dan fairing pada tes hari pertama di Buriram. Untuk itulah pembalap Italia itu merasa perlu untuk menganalisa data Marquez.
“Hari yang sulit. Kami harus bekerja keras untuk mengatasi beberapa masalah yang kami hadapi di beberapa area. Untungnya Marc membuat beberapa kemajuan sehingga kami akan menganalisa datanya dan kemajuannya membuat saya percaya diri. Seperti biasa, tim saya melakukan pekerjaan yang luar biasa. Untuk tes hari kedua, kami akan melanjutkan dari titik yang telah kami capai,” ungkap Pecco.
Pecco Bagnaia Memutuskan Tidak Pakai Sasis 2025
Ducati memperkenalkan sasis baru untuk musim 2025 pada tes pasca musim di Barcelona pada November tahun lalu. Awalnya, kesan Pecco Bagnaia terhadap sasis itu sangat positif. Tetapi pada tes di Sepang, sasis malah memperumit keadaannya. Dan pada tes di Buriram pembalap pabrikan Ducati itu memutuskan untuk tidak menggunakannya lagi, setidaknya untuk saat ini.
Murid VR46 Academy itu mengungkapkan bahwa saat ini dia fokus pada sasis 2024, ketimbang versi 2025 yang diperbarui. “Kami akan lebih fokus pada sasis 2025 di masa mendatang. Sekarang kami lebih fokus pada hal-hal lain, karena waktunya sangat terbatas dan kami harus memutuskan hal-hal yang lebih penting,” tegas rider berusia 28 tahun itu.
Mengapa sasis 2025 berperilaku berbeda ketika digunakan di Barcelona dan di Malaysia? “Awalnya sasis baru itu bekerja dengan baik di Malaysia, tetapi kemudian kami mengalami beberapa masalah dengan sasis tersebut sehingga kami memutuskan untuk meninggalkannya dan mungkin akan mengujinya kembali di masa mendatang,” jawab Pecco.
Pecco Bagnaia Menggunakan Fairing 2025
Meskipun Pecco Bagnaia dan Marc Marquez tampaknya akan beralih menggunakan mesin Desmosedici versi 2024 dan sasis 2024, dia memutuskan akan tetap menggunakan fairing 2025 meskipun dia tidak sepenuhnya yakin dengan pilihannya.
Menurut Pecco, sirkuit Buriram merupakan tempat yang cocok untuk menguji motor karena tingkat cengkeramannya yang rendah. “Saya pikir begitu, karena tingkat cengkeramannya sangat rendah. Juga karena casing ban disini berbeda dari standar, tetapi tidak memberikan banyak cengkeraman,” jelas rider bernomor start #63 itu.
Pada tes hari pertama di Buriram, hanya Pecco yang membalap dengan menggunakan fairing 2025 dan malah mendapat masalah yang tidak bisa dijelaskannya. Menurutnya masalah tersebut memengaruhi kemampuannya untuk memberikan masukan kepada para teknisi Ducati, termasuk tentang fairing baru. Ini artinya, evaluasi harus dilanjutkan pada tes hari kedua (Kamis).
Suami Domizia itu menjelaskan, “Saat ini fairing juga penting karena kita hanya dapat menggantinya satu kali selama musim dan fairing versi 2024 bekerja dengan baik. Tetapi hari ini saya melahap beberapa lap dengan fairing 2025, tidak terlalu jelas karena selama putaran tersebut saya mengalami masalah lain. Tetapi kami berhasil mencoba menemukan solusi yang baik. Saya tidak terlalu lambat. Karena tanpa melakukan time attack dengan fairing ini, saya hanya tertinggal 0,8 detik dibandingkan dengan pembalap melakukan time attack. Jadi itu tidak terlalu jauh. Tetapi kami harus lebih fokus pada fairing besok. Kami harus mulai dari nol untuk mendapatkan lebih banyak umpan balik.”
Pecco menambahkan bahwa akan sangat penting untuk melakukan lap jarak jauh pada tes hari terakhir. “Tetapi kami harus memberikan lebih banyak umpan balik kepada tim, karena hari ini sangat sulit untuk memberikan umpan balik,” pungkasnya.
