RiderTua.com – Selama 24 dari 26 lap di GP Thailand, Jack Miller menunjukkan reputasinya sebagai ‘raja hujan’. Tapi pada lap terakhir rider KTM itu kehilangan podium dari Pedro Acosta dan turun ke posisi ke-5.
“Balapan yang panjang dengan 26 lap dalam kondisi seperti ini. Saya cukup berhati-hati di awal karena saya tidak ingin jatuh di racing line dengan roda belakang yang berputar(spin). Start dari posisi ke-15, beberapa lap pertama berjalan menegangkan. Ada banyak semprotan air (dari pembalap depannya) dan pada saat yang sama saya berusaha menghindari kekacauan di lintasan karena banyak motor yang spin dengan roda belakang yang selip,” ungkap rider asal Australia itu.
Jack Miller : Mengerahkan Segalanya untuk Mempertahankan Podium Tapi Gagal
Jack Miller berhasil tetap di atas motor dan dengan cepat menemukan celah untuk melaju ke depan. Setelah satu lap dia berada di posisi ke-11 dan dua lap kemudian di posisi ke-8, Miller muncul di posisi ke-5 pada lap ke-4 dan mulai mengejar Brad Binder. Pada lap ke-8, Binder kalah dari Miller dan terpaksa menyerahkan posisi ke-4 kepada rekan setimnya itu. Dan ketika Marc Marquez crash, Miller naik ke posisi ke-3.

Namun Miller mulai mengalami masalah pada titik ini. Sekitar pertengahan balapan, ban depannya habis. “Saya menghabiskannya saat mencoba mengejar dan tidak memiliki kecepatan lagi di fase tikungan yang bergelombang. Saya harus memiringkan motor sebelum tikungan dan meluruskannya secepat mungkin untuk kembali mendapatkan cengkeraman di bagian depan lagi,” jelasnya.
Meskipun demikian, ban depan menjadi sangat panas sehingga Miller harus berjuang melawan understeer di seluruh radius di tikungan kanan yang cepat di lintasan. Dan tentu saja, rider berusia 29 tahunn itu juga mencoba segala cara untuk mempertahankan diri dari Pedro Acosta yang terus menyerangnya. “Ketika dia menyelip di samping saya di bagian dalam, kami bersentuhan saat keluar tikungan 3 dan berbelok ke tikungan 4 secara paralel. Saya berpikir dalam hati, ‘roda depan saya mulai bergeser di sana di setiap lap, duel ini bisa berakhir dengan dua cara’,” jelas Thriller Miller.
Dengan keberuntungan dan keterampilan, kedua pembalap tetap bertahan di atas motor. Keputusan dibuat di tikungan 5, di mana menurut Miller, Acosta berada di posisi yang lebih baik dan akhirnya mengambil alih kendali. “Saya dikejar dan mengerahkan segalanya untuk mempertahankan posisi di podium ini. Namun, hari ini tidak seperti yang diharapkan,” keluh Miller yang dikenal sebagai spesialis hujan itu yang kali ini kalah dan bahkan disalip oleh Fabio di Giannantonio (finis ke-4) karena ban depannya habis beberapa tikungan sebelum finis.
Meskipun kalah, Miller mengungkapkan bahwa betapa dia menikmati membalap di lintasan basah. “Kita hanya perlu merasakan apa yang terjadi di bawah kita. Rem karbon sangat bagus dan dapat dikendalikan dengan sedikit tenaga sehingga kita dapat bermain dengan cengkeraman dan mengaturnya. Saya selalu memiliki feeling yang baik saat basah, seperti halnya dengan Ducati dan sekarang bersama KTM,” ujar calon pembalap Pramac Yamaha itu.
Menyangkut balapannya secara keseluruhan, Miller mengatakan, “Saya menunjukkan keberanian. Dan itulah yang terpenting.”