RiderTua.com – Marc Marquez mengawali balapan akhir pekan dengan baik di Motegi. Dengan catatan waktu 1:43,469 menit, pembalap Gresini Ducati itu membukukan waktu tercepat ke-2 pada hari Jumat yang hanya dikalahkan oleh Brad Binder (KTM). Meskipun berada di posisi yang kuat dan langsung lolos ke Q2, Baby Alien tidak sepenuhnya puas dan melihat masih ada yang perlu dilakukan perbaikan.
Hari Jumat menghadirkan sejumlah tantangan bagi Marquez. Sesi FP1 praktis tidak dapat digunakan karena cuaca yang tidak stabil, ini artinya meningkatkan pentingnya kualifikasi. Di garasi, Marquez tampak bersemangat. “Saya tidak kesal. Saya mencoba untuk menjaga intensitas tetap tinggi. Latihan itu penting karena sepertinya akan turun hujan pada hari Sabtu. Saya tidak ingin memulai Q1 dalam kondisi basah,” ungkap rider Spanyol itu.
Marc Marquez : Perubahan Personel Menunjukkan Bahwa HRC Memikirkan Ulang Filosofinya
Meskipun ada beberapa masalah teknis pada kedua motor, Marc Marquez dan timnya berhasil memperbaiki masalah tersebut tepat waktu. “Hanya dalam dua lap terakhir saya mampu mengejar waktu dengan motor biasa saya,” ujar juara dunia 8 kali itu.
Ducati sangat cocok di trek stop and go seperti Motegi. “Jenis trek ini cocok untuk kami. Di Misano saya cepat dalam segala kondisi cuaca. Sekarang kami berada di posisi ke-2, tetapi saya merasa lebih buruk dari yang ditunjukkan hasil. Terkadang saya merasa hebat meskipun saya hanya berada di lini tengah,” jelas Marquez.
Balapan di Motegi merupakan akhir pekan yang istimewa dalam karier Marc Marquez. Sejak 2010, ini adalah pertama kalinya dia tidak berkompetisi di GP Jepang dengan Honda. “Ini berbeda dengan yang biasa saya lakukan. Saya biasa mengadakan pertemuan dengan para petinggi HRC di sini. Sejauh ini, Gresini sangat tenang,” ujar calon pembalap tim pabrikan Ducati itu.
Tak lama setelah latihan hari Jumat di Motegi, diumumkan bahwa ada perubahan personel di Honda. Romano Albesiano (saat ini menjabat sebagai direktur teknis Aprilia) akan menjadi Direktur Teknis HRC yang baru mulai 2025.
“Saya tidak akan menjadi bagian dari itu, tetapi menurutku ini langkah yang baik. Honda memiliki potensi terbesar di paddock ini dalam hal ‘passion’, semua orang tahu itu. Perubahan personel seperti itu menunjukkan bahwa HRC sedang memikirkan ulang filosofinya. Terkadang kita harus beradaptasi dengan situasi baru. Honda ingin kembali ke puncak secepat mungkin. Untuk mencapainya, kita harus merekrut teknisi yang tepat,” pungkas Marquez.
