RiderTua.com – Repsol mengumumkan bahwa kerjasamanya dengan Honda yang sudah berlangsung selama lebih dari tiga dekade akan berakhir. Alberto Puig (manajer tim) mengatakan, “Menurutku kedua perusahaan sukses melakukan pekerjaan yang fantastis. Kolaborasi unik telah tercipta, yang telah berkembang selama tiga dekade. Kerjasama ini berjalan sangat baik karena kedua belah pihak dapat memperoleh manfaat. Repsol mampu memberikan banyak pengembangan kelas satu untuk Honda dan Honda memiliki produk yang tepat untuk menunjukkan potensi masing-masing.”
Setelah meraih 25 gelar juara dunia dan 183 kemenangan bersama di ajang balap, HRC (Honda Racing Corporation) dan perusahaan minyak raksasa asal Spanyol Repsol berpisah setelah 30 tahun bekerjasama. Bagi dunia balap, hubungan tersebut seakan tidak terpisahkan. Namun setelah terpuruk sejak Marc Marquez cedera panjang dan akhirnya meninggalkan Honda, produsen sepeda motor terbesar di dunia itu harus mulai mencari sponsor utama baru setelah 455 kali meraih podium bersama di kelas utama.
Alberto Puig : Semua Kemenangan Besar Honda Bersama Repsol akan Menjadi Bagian dari Sejarah Balap Selamanya
Alberto Puig melanjutkan, “Kami mendominasi selama bertahun-tahun tetapi seperti semua hal dalam hidup, pasti ada akhirnya. Namun perpisahan ini dilakukan dengan rasa hormat yang sangat besar dan dari Honda ada rasa terima kasih yang sangat besar dan khusus untuk kerjasama ini. Menurutku apa yang telah kita capai bersama dan semua kemenangan besar akan menjadi bagian dari sejarah balap selamanya.”
Meskipun kontribusi finansial Repsol telah menurun dengan kepergian Marc Marquez pada akhir musim 2023, kepergian Repsol juga merupakan kekalahan pahit bagi grup Honda secara global. Meskipun HRC berada dalam posisi untuk membiayai proyek MotoGP secara mandiri, jika kurangnya keberhasilan olahraga terus berlanjut, komitmen tanpa sponsor utama akan dirasakan oleh Honda sendiri.
Alberto Puig belum dapat mengungkapkan kerjasama dengan mitra baru. Selain energi besar yang dibutuhkan untuk membuat RC213V mampu menang lagi, sekarang manajemen juga harus lebih fokus pada pemasaran proyek yang sedang terpuruk.
