RiderTua.com – Somkiat Chantra akan menjadi pembalap Thailand pertama di MotoGP ketika dia dipromosikan ke tim LCR Honda tahun depan. Namun sudah terlihat punya potensi bermasalah. Pengamat Neil Hodgson mengatakan, “Saya punya perasaan campur aduk. Ini bagus untuk kejuaraan. Luar biasa. Kami semua menyukainya, dia berkarakter dan memberi angin segar. Hal negatifnya, dia berada di peringkat 10 dalam klasemen dan sejauh ini meraih dua kemenangan di Moto2.”
“Saat menontonnya tidak ada yang membuat saya berpikir ‘dia seperti pembalap MotoGP, dia punya kemampuan untuk menjadi pembalap MotoGP’. Terakhir kali ada seorang pembalap dipromosikan ke MotoGP dengan nilai rata-rata. Saya tidak dapat mengingat siapa itu. Fabio di Giannantonio berada di peringkat lima teratas Moto2. Luca Marini tidak luar biasa tetapi jauh lebih baik ketimbang Chantra,” imbuh Hodgson.
Somkiat Chantra Bersiap untuk Gagal di MotoGP

Neil Hodgson menambahkan, “Ketakutan saya adalah dia bergabung dengan MotoGP dengan pabrikan terburuk dan rekor terburuk yang pernah ada. Dia bersiapkan untuk gagal. Jika 21 pembalap terpaut 1 detik dan dia tertinggal 1 detik di belakang mereka, dia bisa saja gagal. Itu tidak baik untuk siapa pun.
Chantra akan menggantikan Takaaki Nakagami, yang akan menjadi tes rider untuk HRC (Honda Racing Corporation) tahun depan. Namun, kesulitan Honda semakin terlihat musim ini sejak mereka ditingggalkan Marc Marquez. Penggantinya Luca Marini butuh waktu hingga seri ke-9 musim ini untuk mencetak poin pertamanya, dan itu pun karena penalti tekanan ban yang diterima tiga pembalap lainnya.
Kepindahan Chantra ke LCR Honda terjadi setelah Ai Ogura yang banyak dikandidatkan akan menempati kursi itu, malah dipromosikan dari Moto2 ke MotoGP di tim Trackhouse Aprilia. Michael Laverty menegaskan, “Ai Ogura adalah kandidat terkuat. Namun, dia mendapat kesempatan untuk bergabung dengan Trackhouse. Chantra dipromosikan karena paspornya (Asia), dalam banyak hal. Idemitsu adalah perusahaan raksasa minyak Jepang dan menginginkan pembalap dari Asia.”
“Chantra telah menjadi bagian dari tim Moto2 mereka. Namun, dia tidak memiliki statistik yang mendukungnya. Jika kita lebih mengunggulkan Jake Dixon, semua orang pasti akan mengecam kita dengan mengatakan bahwa itu karena paspor. Tetapi Dixon berada dalam posisi yang jauh lebih baik ketimbang Chantra. Ini sulit. Dia tidak berdaya. Dia berbakat, tetapi belum siap untuk pindah ke MotoGP, tetapi kita mengerti politiknya,” pungkas Laverty.