RiderTua.com – Somkiat Chantra menjadi sorotan pada balapan pertamanya sebagai pembalap wildcard di kelas Moto3 di Buriram dengan finis di posisi ke-9. Satu tahun kemudian, pembalap asal Thailand itu mengulangi hasil yang sama tetapi sudah menjadi pembalap Moto2. Chantra telah menjadi anggota tim Honda Team Asia sejak 2019. Manajer tim Hiroshi Aoyama tidak hanya menangani pembalap junior Moto3 dan Moto2 untuk Honda, tapi mantan juara dunia sekaligus mantan pembalap MotoGP ini juga merupakan manajer Chantra.
Menariknya, Ai Ogura yang baru saja dikonfirmasi sebagai pembalap MotoGP untuk tim Trackhouse Racing adalah rekan setim Somkiat Chantra pada musim 2023. Target tim milik Aoyama adalah melatih pembalap dari Asia dengan tujuan mencapai kelas bergengsi MotoGP. Pelatihan pembalap yang dilakukan Aoyama sukses total bagi Ogura. Runner-up Moto2 itu akan menunggangi salah satu motor kompetitif di kelas utama bersama Aprilia tahun depan.
Somkiat Chantra : Ke MotoGP? Ya, Ada Kontak dan Diskusi!
Pemilik tim LCR, Lucio Cecchinello sebelumnya sudah mengkonfirmasi bahwa tempat di samping Johann Zarco akan diberikan kepada pembalap asal Asia. Dan nama Somkiat Chantra berada dalam daftar teratas. Dalam tiga tahun terakhir, pembalap berusia 25 tahun itu selalu masuk 10 besar di klasemen Kejuaraan Dunia Moto2.
Meski merayakan dua kemenangan di Mandalika (2022) dan Motegi (2023), Chantra dianggap bukan kandidat kuat dalam perebutan gelar juara pada 2024. Meski demikian, pembalap asal Chonburi Thailand itu menikmati kepercayaan penuh dari Honda. Cecchinello menegaskan, “Somkiat Chantra sudah cukup dewasa untuk berkompetisi di MotoGP.”
Mengenai balapan akhir pekan di Spielberg, Chantra menjelaskan, “Ini sangat istimewa bagi saya, Austria seperti rumah kedua bagi saya. Layoutnya mengingatkan saya pada trek di kampung halaman saya. Banyak manuver hard braking seperti di Buriram dan saya sangat menikmatinya.”
Bagaimana dengan MotoGP? “Memang benar, ada kontak dan diskusi. Dan tidak menutup kemungkinan impian besar saya untuk berkompetisi di MotoGP benar-benar terwujud,” jawab Chantra sambil tersenyum.

Chantra belum mau membeberkan lebih detail karena bos timnya sekaligus sponsor dan manajer Aoyama yang menangani hal tersebut. “Semua diskusi dengan tim dilakukan melalui Hiroshi. Dia mengurus semuanya dan sangat menyenangkan mendapat dukungan seperti itu,” ujar Chantra.
Bagaimana Chantra menilai pergerakan di kelas utama? “Saya menyadari tantangan yang dihadapi MotoGP. Menuntut baik secara fisik dan atletik, ini seperti olahraga yang berbeda. Tapi saya sudah menghadapinya secara intensif. Tentu saja MotoGP adalah kelas yang berbeda, tapi sejauh ini saya selalu punya pengalaman bagus dengan motor kuat. Saya juga selalu mencoba berlatih dengan mereka sejak awal,” jawab rider Idemitsu Honda Team Asia itu.
Chantra menambahkan, “Bahkan sebelum tes Moto2 pertamaku, saya memiliki kesempatan untuk berlatih dengan motor besar di Thailand melalui Honda. Namun, saya belum pernah melakukan tes dengan motor MotoGP sebelumnya.”
BTW, Chantra berteman dekat dengan bintang Yamaha Fabio Quartararo. “Saya telah mengikuti perkembangan Fabio, termasuk masuknya dia ke MotoGP dari Moto2 dengan sangat detail. Dia adalah pembalap yang sangat keren dan kami sering ngobrol,” pungkas Chantra.
Jika Chantra benar-benar dipromosikan ke MotoGP, ini artinya total ada tiga pembalap Moto2 yang lolos ke kelas premier. Dengan hadirnya dua pembalap Honda di bawah asuhan Aoyama, kehadiran pembalap asal Asia semakin bertambah.