Home Otomotif Penjualan Mobil Listrik Menurun Secara Global, Kenapa?

    Penjualan Mobil Listrik Menurun Secara Global, Kenapa?

    BYD Dolphin Drive com au
    BYD Dolphin Drive com au

    RiderTua.com – Penjualan mobil listrik di Indonesia masih cukup stabil, apalagi dengan banyaknya model baru yang diluncurkan di pasarnya. Belum lagi dengan sejumlah produsen yang berdatangan untuk berjualan model BEV, dari Neta sampai BYD. Sementara itu, penjualan mobil listrik di pasar global disebut mengalami penurunan. Padahal banyak produsen yang menghadirkan produk ramah lingkungannya.

    Penjualan Mobil BEV Hanya Naik 31 Persen Pada Tahun Lalu

    Soal mobil listrik, penjualannya di Indonesia mungkin masih belum setinggi mobil konvensional atau ICE. Tapi setidaknya jumlah produk BEV yang ditawarkan makin bermacam-macam serta dijual oleh sejumlah produsen ternama. Menariknya, kebanyakan merek yang menjual mobil listrik adalah produsen dari luar Jepang.

    Di pasar global, model BEV terbaru terus diperkenalkan dan dijual di sejumlah negara, termasuk di kawasan Amerika dan Eropa. Walau demikian, performa penjualannya disebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dimana kenaikan penjualannya hanya mencapai 31 persen. Padahal tahun 2022 lalu, penjualannya bisa naik hingga 60 persen, dan ini sudah menimbulkan sejumlah pertanyaan terakit tren mobil listrik di pasarnya.

    Penjualan Mobil Listrik Menurun Secara Global, Kenapa?
    (Motor1)

    Mobil Murah

    Walau ini sudah menjadi sesuatu yang biasa terjadi, dimana trennya akan mengalami penurunan jika konsumen sudah merasa jenuh. Belum lagi banyak yang memilih untuk menunda membeli mobil listrik, karena mereka menunggu mobil dengan jarak tempuh lebih jauh yang lebih efisien. Termasuk mencari mobil BEV dengan harga murah, yang sepertinya sudah menjadi tren belakangan ini.

    Kondisi tersebut muncul karena suatu saat nanti insentif yang diberlakukan di suatu negara tidak lagi diberlakukan, seperti yang terjadi di Jerman. Tentunya ini berdampak pada penjualan mobil listrik untuk ke depannya, sehingga memaksa produsen untuk mengembangkan produk BEV maupun PHEV yang lebih terjangkau. Walau ini akan membutuhkan waktu lama untuk dapat mengembangkannya, belum lagi menyesuaikan modelnya agar lebih efisien.

    Di Indonesia, pertumbuhan pasar mobil listrik masih cukup stabil. Dan kemungkinan besar tidak akan terpengaruh oleh adanya penurunan penjualan mobil BEV secara global.

    © ridertua.com

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini