Home MotoGP Pecco Bagnaia : Terjatuh untuk Bangkit Kembali

    Pecco Bagnaia : Terjatuh untuk Bangkit Kembali

    Francesco Pecco Bagnaia - Crash Catalunya
    Francesco Pecco Bagnaia - Crash Catalunya

    RiderTua.com – Pecco Bagnaia : Terjatuh untuk bangkit kembali adalah hal yang tepat. Ducati merayakan musim tersukses dalam sejarah pabrikan secara besar-besaran pada hari Jumat (15/12/23). Tahun lalu pesta digelar di pusat kota bersejarah Bologna, tahun ini pilihan jatuh pada ‘Unipol Arena’ di Casalecchio di Reno dekat Bologna, tidak jauh dari kantor pusat perusahaan yang dapat menampung hingga 20.000 orang.

    Dalam acara tersebut Ducati meluncurkan model replika barunya yang ditandatangani oleh Juara Dunia Pecco Bagnaia. Motor Panigale V4S limited edition ini hanya dijual 263 unit, yang tahun ini tidak berwarna merah tetapi dalam tampilan spesial warna kuning dari GP Misano.

    Pecco Bagnaia : Terjatuh untuk Bangkit Kembali

    Mengenai berjalannya musim 2023, Francesco Bagnaia mengatakan, “Musim ini juga berbeda, benar-benar berbeda dibandingkan dengan kemenangan gelar MotoGP pertama tahun lalu. Tahun lalu kami berada pada titik di mana kami tidak akan rugi apa-apa, karena kami tertinggal 91 poin dan ketika kita berada dalam fase di mana yang perlu kita lakukan hanyalah menang, entah mengapa kemenangan menjadi lebih mudah. Kemudian kami memenangkan 4 balapan berturut-turut, memperoleh banyak poin dan mampu membiarkan diri kami mengendalikan balapan terakhir pada akhirnya.”

    Pecco Bagnaia - Enea Bastianini - Cedera - Crash Catalunya Lap-1
    Pecco Bagnaia – Enea Bastianini – Cedera – Crash Catalunya Lap-1

    “Tahun ini justru sebaliknya. Kami sudah unggul 66 poin bahkan tertinggal di Indonesia. Itu adalah situasi yang sulit, terutama setelah Barcelona. Namun kami berhasil tetap konsisten, yang pada akhirnya menjadi kuncinya. Pada race hari Minggu kami selalu menjadi yang terkuat dan membawa pulang poin. Menurutku, gelar juara dunia ini lebih bagus karena saya meraihnya dengan nomor 1,” tambah pembalap pabrikan Ducati itu sambil tersenyum lebar.

    Inti dari musim ini adalah crash horor yang dialaminya tak lama setelah dimulainya GP Catalunya. “Itu adalah momen yang rumit. Saya bangun keesokan harinya dan benar-benar kesakitan, saya tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi kami langsung memulai rehabilitasi dan melakukan yang maksimal untuk siap menghadapi Misano, hanya 5 hari kemudian,” kata Pecco mengenang kembali balapan kandangnya yang sulit, yang didominasi oleh rivalnya dalam perebutan gelar Jorge Martin.

    Tunangan Domizia Castagnini itu melanjutkan, “Kami berhasil naik ke barisan depan grid dan naik podium di kedua balapan dan karena itu hanya kehilangan 14 poin, bukan 37 yang membuat perbedaan pada akhirnya. Menurut saya balapan ini krusial. Namun secara mental, saya tidak lagi mampu tampil 100 persen, terutama di tahap awal balapan atau saat kualifikasi. Agak rumit untuk kembali ke level sebelumnya dalam beberapa balapan terakhir.”

    Meski demikian Pecco Bagnaia tidak pernah ragu akan berhasil mempertahankan gelarnya, yang pertama dengan nomor start #1 sejak Mick Doohan pada tahun 1998. “Saya selalu berpikir bahwa saya sangat ingin menang. Akan sulit bagiku untuk menerima kekalahan. Tetapi terkadang terjatuh untuk bangkit kembali adalah hal yang tepat. Kita selalu belajar sesuatu dari setiap pelajaran dan saya yakin paruh kedua musim ini adalah pelajaran penting bagi seluruh tim,” ujar murid VR46 Riders Academy itu.

    Pecco belum mau memikirkan musim depan. “Masih ada cukup waktu untuk itu. Dan sekarang kita punya waktu untuk ‘Call of Duty’,” ungkasnya sambil tersenyum, mengacu pada video game favoritnya saat ini.

    © ridertua.com

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini