RiderTua.com – Tahun depan fenomena ini mungkin akan terulang lagi.. Apakah sprint race menguntungkan pembalap yang tanpa tekanan (tidak memperebutkan gelar dunia)? jika juara bertahan berani ambil risiko memang bisa langsung gaspol dari awal saat sprint, namun jika jarak poin dengan penantang gelarnya tipis, maka ambil risiko di balapan sprint adalah tindakan yang kurang bijaksana, karena crash juga lebih dekat dengan rumah sakit dan absen balapan.. Apakah ini juga yang menjelaskan kenapa Pecco begitu lemah saat sprint dan kuat saat balapan utama Minggu. Selain poin balapan Minggu lebih besar, risiko jatuh di balapan sprint juga tinggi, karena dari awal sudah gaspol.
Sprint Race Menguntungkan Pembalap yang Tanpa Tekanan

Sembilan medali emas untuk balapan Sprint, Jorge Martin adalah Raja Sprint pada tahun 2023.. Apakah di 2024 trend ini akan berlanjut terus, namun yang perlu diingat Martin adalah Sprint nilainya adalah separuh dari balapan utama. Memenangkan seluruh balapan sprint bukan jaminan untuk juara dunia, karena pialanya hanya setengahnya juga😁..
Meskipun di Qatar hasil balapan Sprint sedikit membantunya agar tetap membuka peluang gelar dunia, namun jika dalam balapan utama jatuh, fatal akibatnya.. jadi tetap fokus ke balapan utama seperti Pecco terbukti cara paling ampuh, karena Pecco selalu bisa mendekati posisi podium.. Kita lihat saja bagaiman strategi keduanya tahun depan, dan mungkin saja di 2024 pertarungan gelar tidak hanya dua orang ini saja (Pecco-Martin) potensi pembalap lain seperti Binder, Bezzecchi atau Marquez (mungkin ada kuda hitam) bakal lebih seru lagi..