Home MotoGP Marc Marquez: Tanpa Top Speed, Honda Sulit Bertarung untuk Meraih Gelar Dunia

    Marc Marquez: Tanpa Top Speed, Honda Sulit Bertarung untuk Meraih Gelar Dunia

    Marc Marquez
    Marc Marquez

    RiderTua.com – Marc Marquez hanya menempati posisi ke-11 dalam sprint 11 lap di Sirkuit Lusail. Pembalap Repsol Honda itu kalah 9,596 detik dari pemenang Jorge Martin dan tidak mendulang poin karena hanya 9 teratas yang mendapat poin.

    “Hari yang baik karena kami lebih cepat dari yang diperkirakan di kualifikasi. Dan dalam sprint kami melakukannya dengan baik di awal, namun jelas bahwa kami kesulitan ketika harus mempertahankan diri dari serangan lawan karena kami kekurangan top speed. Saya benar-benar mempunyai sedikit kesempatan untuk menangkal. Kemudian (Brad) Binder menyalipku tanpa kompromi, yang berarti saya kehilangan banyak posisi. Kemudian saya mengalami insiden balapan dengan pembalap lain. Tapi selain itu, itu adalah balapan yang bagus,” ungkap Marc Marquez.

    Marc Marquez: Tanpa Top Speed Honda Sulit Bertarung untuk Meraih Gelar Dunia

    Marc Marquez menambahkan, “Saya berada di belakang Zarco untuk waktu yang lama di paruh pertama balapan, tapi saya bisa saja melaju sedikit lebih cepat darinya. Kemudian saya ingin memaksakannya karena saya tahu saya bisa mencetak catatan waktu lebih baik darinya. Sebagian besar pembalap berada dalam kondisi prima sekarang, karena ada banyak balapan dalam beberapa minggu terakhir. Kami merasa fit.”

    Marc Marquez - Aleix Espargaro
    Marc Marquez – Aleix Espargaro

    Apa sebenarnya yang terjadi saat Brad Binder menyalipnya? “Kelihatannya sulit dan sudah mencapai limitnya. Tapi itu adalah insiden balapan. Dan kita harus ingat bahwa ini balapan di Qatar yang hanya memiliki racing line ideal yang sempit dan bersih. Jika kita meninggalkan racing line bersih, kita tidak akan bisa mengerem selambat-lambatnya dan kita akan menabrak pembalap lain,” jawab Marquez.

    Rider berjuluk Baby Alien itu menambahkan, “Ya, ada insiden dengan Brad dan dia merusak balapan sprintku. Tapi saya tidak menyimpan dendam padanya, karena ketika saya melakukan kesalahan di akhir tikungan 1 dan melebar sehingga Fabio Quartararo bisa mengejarku, lalu saya menyalip Raul Fernandez. Dan saya melakukan kesalahan yang sama seperti Binder. Roda depanku selip, jadi saya menabrak Raul. Sirkuit Losail adalah trek di mana menyalip sangat sulit jika kita tidak memiliki kecepatan.”

    Saat tes pramusim pada Februari lalu di Sepang, Marc Marquez menduga Honda RC213V punya tenaga yang cukup namun tidak bisa dibawa ke lintasan balap karena kurangnya traksi.

    Marquez menjelaskan, “Ketika saya membuat komentar ini di Sepang, kami menggunakan winglet yang sangat kecil. Sekarang kami memiliki winglet yang lebih besar, yang berarti top speed kami lebih rendah. Tentu saja membutuhkan tenaga mesin yang lebih besar jika menggunakan aerodinamis yang lebih besar. Sebagai seorang pembalap, saya melakukan semua yang saya bisa di trek balap untuk memberikan yang terbaik, meskipun saya akan berpindah ke pabrikan lain dalam seminggu.”

    “Saya terus berusaha memberikan komentar yang paling bermanfaat kepada Honda. Saya menasihati mereka dan menyarankan arah apa yang harus mereka ambil di masa depan. Hari ini saya jelaskan kepada mereka, ‘tanpa top speed kita tidak bisa bertarung demi gelar juara dalam satu kejuaraan!’ Karena saya kehilangan posisi di setiap straight hari ini. Hal ini membuat balapan menjadi sangat sulit. Honda memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan, mereka tahu itu. Saya yakin mereka bisa melakukan pekerjaan ini di masa depan,” pungkas calon rider Gresini Ducati itu.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini