RiderTua.com – Saat ditanya mengenai situasi Marc Marquez dan Honda, Maverick Vinales enggan memberikan penilaian. “Saya tidak tahu. Tapi dari sudut pandangku, mereka sudah mencapai kesepakatan. Kalau tidak, masalahnya akan dibawa ke pengadilan dan kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi,” jawab rider berusia 28 tahun itu.
Di media Spanyol, dalam beberapa hari terakhir nama Vinales disebut-sebut sebagai kandidat penerus Marquez di tim pabrikan Repsol Honda. Mengenai rumor tersebut, di Mandalika Vinales menjawab, “Saya belum mendengar apa pun saat ini, tapi selalu baik untuk bersikap terbuka, mendengarkan, dan memahami. Saat ini, fokusnya 100 persen pada Aprilia. Masih ada 6 balapan akhir pekan tersisa musim ini dan targetku adalah menampilkan performa yang sangat bagus di bagian akhir musim ini.”
Maverick Vinales : Ke Repsol Honda? Fokus 100 Persen Pada Aprilia
Menjelang GP Indonesia, berita tentang kepindahan Marc Marquez ke tim satelit Ducati di Gresini Racing dan ketidakjelasan siapa penerusnya di tim pabrikan Repsol Honda menjadi topik utama.
Fakta bahwa kini kontrak-kontrak MotoGP menjadi sedikit lebih jelas tidak hanya sejak kesepakatan Marc Marquez di Gresini akhirnya secara resmi dikonfirmasi, di mana superstar berusia 30 tahun itu mengakhiri perjanjian dengan Honda di akhir musim 2023 yang sebenarnya berjalan hingga 2024.
BTW, Maverick Vinales dan Yamaha berpisah pada bulan Agustus 2021 setelah skandal Spielberg. “Saya tidak melanggar kontrak apa pun, kami sudah berpisah,” kata rider asal Spanyol itu pada hari Kamis di Mandalika.
Dari sudut pandang Vinales yang bergabung dengan tim pabrikan Aprilia setelah beberapa minggu meninggalkan Yamaha, apakah tepat jika pabrikan membiarkan pembalap yang tidak bahagia pergi alih-alih mempertahankannya dengan cara apa pun? “Sejujurnya saya tidak tahu harus berkata apa tentang hal itu. Saya tidak tahu,” tegas Maverick.
Bagaimana Vinales melihat posisi start Kejuaraan Dunia 2024 dengan perkembangan terkini pasar pembalap? “Saya melihat Ducati lain yang kuat,” jawab Papa Nina itu.
Apakah ini membuat persaingan semakin sulit? “Kita lihat saja nanti, menurutku ini akan sulit di Ducati,” jawab rekan setim Aleix Espargaro itu.
“Mari kita lihat, tapi kita bisa melihat bahwa setiap pembalap yang bergabung dengan Ducati sangatlah cepat. Ya, sial. Tapi tidak ada yang mudah di dunia ini, selalu sulit kecuali kita berada di Montmelo,” kata pembalap pabrikan Aprilia itu sambil tertawa, mengacu pada performa kuat RS-GP di Sirkuit Barcelona-Catalunya.
