RiderTua.com – Hyundai kini dapat memproduksi Ioniq 5 lebih lancar dari sebelumnya. Sebab awalnya mereka hanya memproduksi sedikit unit akibat krisis chip semi-konduktor yang melanda sejak tahun lalu. Meski begitu, diketahui tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) Ioniq 5 masih cukup kecil, yaitu 45 persen. Tapi Hyundai akan meningkatkan jumlah TKDN mobil listriknya tersebut.
Hyundai akan Tambah TKDN Ioniq 5 di Indonesia
Mobil listrik yang ada di Indonesia kebanyakan masih didatangkan dari luar negeri dalam bentuk CBU Meski demikian, kini sudah ada yang dirakit lokal, seperti Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air EV (DFSK Seres E1 dan Chery Omoda 5 EV bakal menyusul). Namun kedua model ini tidak memiliki TKDN yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan mobil konvensional.
Ioniq 5 contohnya, dimana model ini hanya memiliki TKDN sebesar 45 persen, masih di bawah 50 persen. Memang Hyundai sudah berusaha untuk meningkatkan komponen lokal pada mobil listriknya tersebut, sehingga TKDN-nya bisa meningkat secara perlahan. Tentu saja semuanya membutuhkan proses panjang, apalagi dengan terbatasnya ketersediaan komponen yang ada.
Banyak Peminat
Beberapa komponen memang tengah diusahakan agar bisa didapat secara lokal. Namun yang menjadi masalah yaitu baterainya, dimana komponen ini selalu dianggap sebagai penyebab mahalnya harga jual mobil listrik. Hyundai sendiri sudah memulai pembangunan pabrik baterai mobil di Indonesia, dan mungkin akan selesai dan beroperasi tahun depan.
Hyundai masih memastikan akan terus meningkatkan TKDN pada Ioniq 5, agar nantinya sebagian besar komponen tidak lagi tergantung pada impor. Untuk sekarang, mereka memenuhi permintaan yang sudah ada terlebih dahulu. Mereka kini mampu memproduksi hingga 60 unit Ioniq 5 tiap harinya, dan ini sudah cukup untuk memenuhi pemesanan yang didapatnya selama ini.
Ioniq 5 masih menjadi mobil listrik terlaris di Indonesia, mengungguli Air EV. Meski terjual ratusan unit, setidaknya ini cukup dalam memberikan kontribusi cukup besar di pasarnya.
