RiderTua.com – Suzuki memang cukup sukses dalam berjualan mobil di Indonesia. Tapi tidak untuk sepeda motor, dimana bahkan penjualannya nyaris tidak terlihat sama sekali. Bahkan penjualan motor Suzuki bisa dikatakan jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan merek senegaranya seperti Honda. Tentu ini menimbulkan sejumlah pertanyaan mengenai nasibnya.
Baca juga: Suzuki Siapkan Delapan Motor Baru, Listrik Semua?
Suzuki Kesulitan Berjualan Motor di Indonesia
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Suzuki sebenarnya juga berjualan motor di Tanah Air. Tapi tidak seperti Honda dkk, penjualannya selalu nyaris tidak terlihat sama sekali, seakan mereka tidak pernah menghadirkan produk roda dua. Bahkan persentase penjualannya disebut masih di bawah 10 persen.
Selama ini, Suzuki hanya menjual sejumlah model, dari motor sport GSX-R, motor bebek Satria, sampai skutik Avenis yang dirilis tahun lalu. Tapi itu saja kurang cukup, dan ini memicu dugaan kalau kurangnya model yang ditawarkan menjadi penyebabnya. Sehingga menyebabkan Suzuki tidak bisa menjual motornya dalam jumlah lebih banyak lagi.

Fokus ke Mobil
Tidak hanya itu, Suzuki yang berjualan dua jenis kendaraan di Indonesia membuat kondisi menjadi lebih sulit. Itu jika dibandingkan dengan Honda, walau divisi mobil dan sepeda motor masing-masing bekerja sendiri tapi bisa membantu meratakan penjualannya. Sementara Suzuki sendiri agak kesulitan untuk dapat menyeimbangkan penjualan kendaraannya disini.
Memang Suzuki lebih fokus untuk berjualan mobil daripada motor, dan itu menjadi masalah. Tapi mereka tidak terlalu khawatir dengan itu, dan mereka bertekad untuk terus berjualan sepeda motor di Indonesia, apapun kondisinya. Bahkan dengan persaingan di pasar roda dua yang semakin ketat dengan adanya model baru dari rivalnya.
Nampaknya Suzuki memang kesulitan dalam berjualan sepeda motor, tapi tidak dengan mobil. Malah penjualan mobilnya lebih lancar ketimbang motor.
Saya juga dulu pengguna motor suzuki mulai dari thunder sampai bebek shogun 125. Tapi satu persatu showroomnya banyak tutup, akhirnya service di bengkel umum,karena terlalu ribet jadi dijual semua. Pertimbangan orang beli motor adalah kemudahan service dan kemudahan beli. Saya sebenarnya suka banget dengan motor Ducati, tapi jika setiap service dan cari onderdil harus dibawa ke jakarta itu sangat merepotkan. Kalau mau motor suzuki naik penjualannya, sediakan dulu layanan service resmi suzuki setiap kota minimal 3-4 lokasi.