Home MotoGP KymiRing Oh Kymiring, Apakah Akan Kembali Jadi Hutan Pinus?

    KymiRing Oh Kymiring, Apakah Akan Kembali Jadi Hutan Pinus?

    RiderTua.com – Setelah pembatalan GP KymiRing pada 2020 dan 2021, proyek lintasan balap di dekat kota Kouvala atau 110 km timur laut dari Helsinki Finlandia itu terancam macet. Dan untuk musim 2022, telah dikonfirmasi bahwa GP Kymiring resmi dibatalkan.  Selain itu ada skandal dan kemungkinan akan berdampak, salah satunya masalah pajak yang dinilainya ditaksir mencapai jutaan euro. Bahkan mungkin kasus ini akan dibawa ke pengadilan. Alasan lain pembatalan GP Finlandia ada hubungannya dengan ketidakmampuan operator sirkuit dan ketidaklengkapan infrastruktur yang penting untuk event MotoGP.. Apakah sirkuit ini akan menjadi hutan pinus?

    KymiRing Oh Kymiring!

    Sebagai informasi, lintasan balap KymiRing dibuka pada 19 Agustus 2019. Saat itu digelar tes MotoGP yang diikuti Honda, Yamaha, Suzuki, Ducati, KTM dan Aprilia.

    Pasalnya, saat lintasan masih dalam tahap pembangunan dan masih menyerupai lokasi konstruksi, terus menerus diterpa berita negatif. Bahkan surat kabar harian Finlandia Helsingin Sanomat (HS) yang mempunyai oplah besar juga mengkritik hal ini.

    Berita negatif terbaru adalah penghapusan GP Finlandia yang rencananya akan digelar pada 10 Juli dari kalender MotoGP 2022. Dimana hal ini sudah dikhawatirkan selama berbulan-bulan. Itu adalah pukulan terakhir yang merupakan berita buruk dari para kritikus KymiRing. Karena melihat asal-usul trek balap mengungkapkan kebetulan yang tidak jelas dari kebangkrutan, nasib buruk, dan kerusakan.MotoGP Finlandia KymiRing

    Desain untuk trek dimulai pada 2007 (juga direncanakan akan menjadi tuan rumah Formula 1 dan MotoGP) tetapi pengerjaan pengaspalan baru selesai pada 2019. Bahkan pembalap asal Finlandia yang menjadi tes rider KTM MotoGP, Mika Kallio mengkritik bahwa trek itu imajinatif yang menawarkan nol peluang untuk menyalip.

    Kemudian balapan MotoGP 2020 dan 2021 dibatalkan, atau sebagai satu-satunya balapan di Eropa yang dibatalkan.

    Tidak banyak yang bisa dilihat dari rencana yang dulunya megah dan terkadang mustahil. Bahkan ada proyek yang disebut Racing Loge, rumah liburan akan dibangun di sekitar fasilitas, mulai dari gedung dua lantai, setidaknya untuk para penggemar ‘tajir’ seharusnya bisa mengagumi balapan. Tetapi perusahaan konstruksi yang dipilih bangkrut.

    Menurut Helsingin Sanomat dan surat kabar terkemuka Iltalehti, beberapa politisi lokal menentang rencana pembangunan lintasan balap sejak awal. Banyak keluhan dan bantahan. Dan keterlibatan keuangan kota Lathi yang dianggap sia-sia.

    Penyelidikan awal oleh polisi saat ini sedang dilakukan untuk menentukan, apakah penyelenggara acara ‘Lathi Events’ KymiRing benar-benar memberi pinjaman kepada operator trek balap sebesar 2,8 juta euro (Rp 43 miliar) dari kas kota Lathi. Penyelidikan awal polisi dimulai, setelah seorang warga mengeluh bahwa uang pajak telah disalahgunakan.

    Pekka Timonen selaku walikota Lathi, kini prihatin dengan investasi kotanya dan kelangsungan pinjaman. Dia menuntut agar pemilik trek balap bisa menepati kesepakatan yang dibuat, yaitu menyelesaikan sirkuit dan menjalankan balapan selama 5 tahun.

    Perusahaan Lathi Events juga banjir kritikan, karena telah mengalami kesulitan keuangan. Perusahaan ini 100 persen dimiliki oleh kota Lathi, sekarang politisi yang bertanggung jawab memikirkan kembali hubungan mereka dengan operator KymiRing.

    Rupanya, hingga 2,8 juta euro telah dihabiskan untuk promosi MotoGP dan biaya kontroversial lainnya saja. Oleh karena itu, Lathi Events kemungkinan akan menarik diri dari proyek GP di Iiti (50 km dari Lathi) atau mengalami kebangkrutan.

    Lathi Events melaporkan omset yang hanya sebesar €59.700 (Rp 917 juta) pada tahun 2021, dimana tahun sebelumnya masih 1,1 juta (Rp 17 miliar). Perusahaan merugi 667.000 euro (RP 10 miliar) pada tahun 2021, ada pembicaraan tentang utang sebesar 1,8 juta (Rp 27 miliar). Auditor melaporkan keraguan serius tentang kelangsungan Lathi Events.

    Surat kabar asal Finlandia ‘Iltalehti’ memiliki dokumen yang menunjukkan bahwa Lathi Events menghabiskan EUR 500.000 (Rp 7,6 miliar) untuk perencanaan dan pemasaran membatalkan acara KymiRing dan melakukan pembayaran di muka sewa sebesar EUR 2 juta (Rp 30,7 miliar) untuk penggunaan area sirkuit. Tapi di sisi lain, pendapatan selama periode ini cenderung menuju nol.

    Argumen tentang profitabilitas tidak langsung dan peningkatan pariwisata dengan efek ekonomi regional masih belum cukup kuat. Karena hingga saat ini, belum ada event internasional yang diadakan di KymiRing.

    Sejauh ini, setidaknya ‘GP Motocross’ yang akan digelar pada 14 Agustus masih ada di kalender. Bahkan jika mereka yang bertanggung jawab di Infront Moto Racing menyangkalnya, ada desas-desus di paddock MXGP bahwa KymiRing juga akan dihapus dari kalender MXGP 2022 setelah MotoGP.

    Meskipun KymiRing dimiliki secara pribadi, sejumlah besar uang pajak terlibat. Diragukan apakah subsidi tersebut sesuai dengan hukum Uni Eropa.

    Kota Iiti telah menginvestasikan 500.000 euro (Rp 7,6 miliar) di KymiRing. Selain itu pada Mei 2019, Dewan Kota Lathi memutuskan untuk menginvestasikan EUR 2 juta (Rp 30,7 miliar) di KymiRing melalui perusahaan KOKO Latho Oy dan Lathi Events Oy untuk mendapatkan 12,5% saham di modal saham perusahaan. Namun pengadilan administrasi Hameenlinna membatalkan keputusan ini, karena uang pajak ini telah dialokasikan hampir secara bebas dan tanpa pemeriksaan manajemen bisnis yang memadai.

    30 juta euro (Rp 461 miliar) yang diinvestasikan sejauh ini, hanya sia-sia?

    Sebagian besar kekhawatiran mungkin akan terlupakan atau tersapu angin jika seri Kejuaraan Dunia pada 10 Juli 2022 berjalan lancar. Tapi semuanya gagal. Satu minggu sebelum pembatalan, Riku Ronnholm elaku CEO KymiRing menekankan bahwa semuanya berjalan sesuai rencana. Tapi omongan ini terbukti menipu.

    Pasalnya, petinggi Dorna, FIM dan IRTA mengkritisi jalan ambulans yang masih belum beraspal dan minimnya aspal di paddock serta banyak kekurangan lainnya. Fasilitas pit sudah ada, tetapi banyak pekerjaan konstruksi yang masih menunggu penyelesaian yang sudah berjalan hampir 3 tahun setelah tes MotoGP pertama.

    Alasan pembatalan GP Finlandia ada hubungannya dengan ketidakmampuan operator sirkuit dan ketidaklengkapan infrastruktur yang penting untuk event MotoGP.

    Pada musim gugur yang lalu, biaya konstruksi untuk KymiRing (panjang 4.650 km, 18 tikungan, home straight sepanjang 1,1 km) berjumlah 30 juta euro. Penonton reguler melaporkan bahwa, sejak itu tidak ada kemajuan konstruksi nyata yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Ini juga didokumentasikan oleh foto-foto saat ini. Jalan akses kerikil dalam kondisi yang menyedihkan, Suasananya lebih mengingatkan pada kejuaraan membajak sawah ketimbang ajang bergengsi MotoGP.

    Menurut Walikota Jarkko Salonen, KymiRing masih berutang enam digit kepada kota Iiti. Komunitas menjual 17,1% sahamnya di sirkuit tahun ini. Namun, komunitas membayar 1,9 juta euro untuk memperluas jalan raya A12 dan membangun perlintasan sebidang untuk KymiRing. Hanya buang-buang uang yang tidak ada gunanya.

    Sejauh ini, pendukung KymiRing Timo Pohjola dan Kari O. Sohlberg tampaknya tidak terbukti sebagai mitra yang paling dapat diandalkan, baik bagi Dorna maupun bagi para politisi.

    Ada indikasi bahwa kawasan KymiRing, yang mengambil namanya dari sungai Kymi (Kymijoki), akankah kembali menjadi hutan pinus?

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini