RiderTua.com – Di GP Belanda ini Petronas dikabarkan sebenarnya ingin Cal Crutchlow menggantikan Franco Morbidelli. Alasannya mantan pembalap MotoGP Inggris itu mengenal trek Assen dengan sempurna dan lebih akrab dengan Yamaha M1, usai tes musim dingin. Namun Yamaha memilih Garrett Gerloff. Cedera Franco Morbidelli mendorong Petronas SRT dan Yamaha mencari rider pengganti untuk akhir pekan MotoGP Belanda. Awalnya diperkirakan tim Malaysia itu akan berada di trek hanya dengan Valentino Rossi. Tapi di musim yang begitu singkat, bahkan satu poin bisa membuat perbedaan di klasemen tim dan konstruktor. Pilihan jatuh pada Garrett Gerloff asal Amerika, tetapi Wilco Zeelenberg lebih suka Cal Crutchlow sesuai logika. Kenapa Yamaha memilih pembalap Amerika, apakah ada pertimbangan lain.. Bisa jadi dari sisi bisnis Yamaha di negeri ‘Paman Sam’ itu, karena untuk perburuan poin Quartararo dirasa cukup menjanjikan..
Petronas Ingin Crutchlow Gantikan Franky
Mantan pembalap MotoGP Inggris itu mengenal trek Assen dengan sempurna dan lebih akrab dengan Yamaha M1, usai tes musim dingin. “Kami memiliki Cal sebagai test rider dan dua pembalap Superbike resmi, ketiganya bersaing untuk mendapatkan tempat. Saya jelas menginginkan Cal di atas motornya, dia mengenal Assen dan dia adalah tes rider”.
Gerloff sudah menyelesaikan beberapa lap dengan motor ini di Valencia 2020, sebagai pengganti Valentino Rossi di hari pertama latihan bebas. “Kami tahu bahwa cedera Franco akan memakan waktu dan kami ingin memberikan pengalaman kepada pembalap yang belum pernah ke sini. Garrett agak berisiko, harus kami akui, dan kami akan memberinya tip untuk meluangkan waktu. ”
Absennya Franky Morbidelli adalah berita buruk untuk harapan terakhir dari run-up MotoGP 2020 itu. “Kami merindukannya dan dia sedih, dia sudah mengalami kesulitan di Le Mans. Operasi telah dilakukan, kami mendoakan yang terbaik untuknya,” kata Wilco Zeelenberg..
Pada hari pertama Assen Garrett finis terakhir di catatan waktu gabungan. Hujan FP2 menghalanginya untuk lebih mengenal M1. “Motornya terasa sedikit berbeda di trek kering daripada di trek campuran. Di sini, di Assen, dengan tikungan cepat, mungkin agak sulit untuk membiasakan diri dengan betapa kaku dan agresifnya motor MotoGP… Saya belum memacu 100% karena saya masih mencoba menemukan jalan dan membiasakan diri dengan motor. Saya tidak sabar untuk kembali bersama besok” katanya.