RiderTua.com – Marc Marquez berujar olahraga yang para pembalap dan dia geluti (MotoGP) bisa sangat berbahaya. Menyusul kehilangan nyawa salah satu rider Moto3.. Pada sesi kualifikasi 2, Marc Marquez ‘ngecheat’ atau menempuh jalan pintas dengan terus menguntit di belakang Maverick Vinales. Tindakan rider Repsol Honda itu menuai banyak cibiran netizen dan komentar dari kalangan rekan pembalap MotoGP. Dan pada race hari Minggu, juara dunia MotoGP 6 kali itu terjadi kontak dengan Brad Binder di tikungan 3 pada lap kedua. Marc terpeleset dan jatuh, sejurus kemudian Franco Morbidelli yang ada di belakangnya hampir saja menabraknya. Pembalap berusia 28 tahun itu gagal finis. Ini artinya, dalam 3 balapan Marc hanya mendulang 16 poin. Kini dia menduduki peringkat 18 dalam klasemen Kejuaraan Dunia. Seperti semua rider, Marc juga terkejut dengan kejadian yang menimpa Jason, dan mengingatkan bahwa MotoGP adalah olahraga berbahaya..
Marc Marquez: Olahraga yang Kami Geluti Sangat Berbahaya
Tim Repsol Honda punya ekspektasi tinggi saat Marc Marquez kembali ke lintasan setelah absen selama 9 bulan karena cedera. Pabrikan berlogo sayap itu yakin, Marc akan dapat langsung bersaing untuk memperebutkan podium dan pada akhirnya mampu merebut mahkota Kejuaraan Dunia MotoGP musim ini.
Namun sayang, harapan itu kelihatannya terlalu muluk. Meski penampilan pembalap asal Spanyol itu tak buruk-buruk amat, namun dia masih kesulitan untuk bisa tampil all out. Dan pada putaran ke-6 di Mugello, Marc malah gagal finis karena crash.
“Itu sangat disayangkan karena saya sangat membutuhkan balapan ini. Memang benar, saya menyentuh Brad Binder. Insiden semacam itu sudah sering terjadi. Saya pikir, kecelakaan dalam balap adalah normal. Saya melihat Brad di tikungan 2, tetapi saya memperkirakan dia akan melaju lebih cepat di sana. Tetapi saat saya mengubah arah, saya menyentuhnya, saya jatuh. Itu adalah kesalahan saya, tidak ada yang perlu disangkal,” ujar pembalap kakak Alex Marquez itu.
“Secara keseluruhan, bagi saya akhir pekan di Mugello tidak buruk sebelum balapan. Namun itu semua dibayangi oleh kecelakaan di Kejuaraan Dunia Moto3. Kami kehilangan pembalap muda yang berbakat. Kami kehilangan salah satu anggota paddock GP dan itu membuat kami semua pembalap terpukul. Itu adalah crash yang mengejutkan. Rasa belasungkawa saya sampaikan kepada keluarganya, tim, dan teman-teman Jason. Saya merasa sulit untuk membicarakan kejadian yang menyedihkan ini. Kecelakaan seperti itu berulang kali mengingatkan kita, betapa berbahayanya olahraga yang kita geluti ini.”