RiderTua.com – Manajer tim Yamaha, Maio Meregalli, berbicara tentang pentingnya faktor psikologis bagi para pembalapnya..: “Satu pandangan saja sudah cukup untuk memahami bagaimana sebuah balapan akan berjalan”. Kedatangan Takahiro Sumi mengubah filosofi kerja Yamaha. Setelah musim MotoGP 2020 yang tidak konsisten, musim 2021 seharusnya menjadi tahun kebangkitan. Ada yang berubah antara dua markas Yamaha Jepang (Iwata) dan Gerno di Lesmo (Italia), tim penguji yang dipimpin oleh Silvano Galbusera ini mulai aktif bekerja. Dan di Jerez juga akan ada Cal Crutchlow dalam tes privat pertama dengan YZR-M1.
Meregalli: Secara Mental Rossi Lebih Optimis, Vinales Butuh Peningkatan
Perubahan pada tingkat pimpinan yang telah menyederhanakan prosedur pengambilan keputusan dan mempercepat keputusan teknik. “Hingga dua tahun lalu kami membagi menjadi tiga departemen berbeda: mesin, elektronik, dan sasis. Dengan manajer proyek MotoGP baru Yamaha, Takahiro Sumi, apa yang telah kami lakukan adalah menyatukan semuanya. Kami selalu berbicara tentang motor secara keseluruhan, karena setiap area adalah bagian darinya. Dengan cara ini tidak ada yang mengabaikan apapun, kita semua bergerak ke arah yang sama,” kata Meregalli kepada media DAZN..
Di musim MotoGP 2020, ada yang salah dengan klep mesin. Peraturan tidak mengatur penggunaan klep yang dibuat oleh dua pemasok berbeda. Alasan mengapa Yamaha dikenao sanksi di klasemen sebagai tim. Selain kerusakan, Maverick Vinales terpaksa start dari pit lane di Valencia karena memakai unit mesin keenam ( dari 5 alokasi). Meskipun dua mesin M1 milik Franco Morbidelli mengeluarkan asap di Losail (masih bisa dipakai), masalah klep tampaknya tak akan terulang.
Duo baru melakukan debutnya di tim pabrikan tahun ini, dan Valentino Rossi pindah ke Petronas SRT. Waktu akan memberi tahu apakah Yamaha telah membuat keputusan yang tepat. Di Qatar Fabio dan Vinales masing-masing memenangkan satu seri. Selama semuanya berjalan dengan benar, semua akan baik-baik saja. Namun terkadang faktor psikologis membuat perbedaan dan kedua pembalap tim pabrikan pernah salah dalam manajemen mental. “Ini (mental) adalah aspek di mana Maverick Vinales harus bekerja lebih banyak. Terkadang hanya melihatnya untuk mengetahui apakah balapan akan berjalan baik atau buruk. Dengan Valentino Rossi, di sisi lain, dia berbeda. Rossi lebih optimis dan pantang menyerah sebelum pindah,” pungkas manajer tim Yamaha Maio Meregalli…