RiderTua.com – Andrea Iannone pernah berkompetisi di MotoGP pada 2013 hingga 2019 dan hanya membukukan 1 kemenangan yakni di GP Austria pada 2016 bersama Ducati. Kemudian kasus doping pada 2020, membuat rider asal Italia itu dijatuhi hukuman larangan balapan selama 4 tahun.
Setelah larangan balapannya berakhir, Iannone kembali ke trek balap di Kejuaraan Dunia Superbike bersama tim Go-Eleven Ducati pada 2024. Dan pada 2026, dia akan membalap untuk tim Cainam Racing yang notebene merupakan tim miliknya sendiri yang baru saja didirikannya pada akhir 2025 dan akan tetap menungangi Ducati Panigale V4. Pada 2024, dia berhasil memenangkan 1 balapan, tapi sayangnya dia gagal meraih kemenangan pada 2025 dan hanya meraih 3 podium.
Andrea Iannone: Marc Marquez Tidak Memiliki Keajaiban, Sikap, dan Karisma Seperti Valentino Rossi

BTW, mantan rivalnya Marc berhasil meraih juara dunia MotoGP ke-7 nya musim ini bersama tim pabrikan Ducati Lenovo. Bagaimana pendapat Iannone terkait hal itu? Sebagai informasi, Marquez dan Iannone pernah menjadi rival di Moto2.
“Tidak ada yang meragukan bakatnya dan bahwa dia sangat cepat. Tapi dia bukan favorit saya, karena saya lebih menyukai Kevin Schwantz atau Marco Lucchinelli, pembalap yang memiliki keajaiban, sikap, dan karisma, bukan hanya keterampilan berkendara semata, misalnya, Rossi. Marc tidak memberi saya perasaan yang sama,” jawab rider berusia 36 tahun itu.

Terkait konflik panas antara Rossi vs Marquez yang dimulai sejak 2015, Iannone cenderung mendukung The Doctor. Terkait perseteruan antara dua bintang MotoGP yang kontroversi itu, Iannone menegaskan, “Apa yang terjadi menodai reputasi Marquez dan bukanlah hal yang baik untuk olahraga ini. Marc punya kebiasaan seperti itu. Ketika dia berada di samping kita, dia akan menjatuhkan kita. Tapi dia tetap juara dunia yang luar buasa, dia sempat cedera, dan dia telah melakukan segala yang mungkin untuk kembali.”
Iannone kembali ke MotoGP di GP Malaysia pada 2024, ketika tim VR46 milik Rossi memintanya untuk menggantikan Fabio Di Giannantonio yang cedera. Saat itu dia finis di posisi ke-17.







