RiderTua.com – Michele Pirro bergabung dengan Ducati sebagai tes rider sejak 2013 dan berperan penting dalam proyek MotoGP pabrikan asal Borgo Panigale itu. Saat itu Ducati masih menjadi pabrikan yang tertinggal dibandingkan rival-rivalnya seperti Honda dan Yamaha. “Ketika saya bergabung dengan Ducati, tak ada satupun pembalap yang menginginkan motor kami,” ujar Pirro..
Dan saat ini ketika pabrikan lain punya 2 atau 3 tes rider, Ducati hanya punya Pirro sebagai tes rider. Tapi tahun depan, Nicolo Bulega akan bergabung dengannya sebagai tes rider yang akan membantu Pirro dalam melakukan pengembangan Desmosedici GP.
Michele Pirro: Jika Ducati Masih Butuh Saya Sebagai Tes Rider, Maka Saya akan Lanjut
Berapa lama lagi Michele Pirro akan terus berperan sebagai test rider Ducati? “Saya sangat senang dan bangga, karena ketika saya datang ke Ducati situasinya sangat buruk. Tetapi kemudian keadaan terus membaik dan saya sangat senang akan hal itu. Namun dalam olahraga ini, saya tahu betul bahwa sulit untuk tetap bertahan di level teratas selama bertahun-tahun. Pabrikan lain semakin mendekat,” jawab rider asal Italia itu.
Pirro menambahkan, “Saya sangat mengenal situasi dan perusahaan ini. Saya memiliki hubungan yang baik dengan Gigi Dall’Igna, Claudio Domenicali, dan semua orang di Ducati. Jika ada situasi dimana saya dibutuhkan, maka saya akan berusaha memberikan konstribusi saya. Jika mereka membutuhkan saya sebagai tes rider, saya akan melanjutkan. Saya terbuka untuk pekerjaan lain. Pengalaman sangat penting. Saya tahu betul perjalanan Ducati dan bagaimana pabriknya bekerja. Saya sangat senang dengan pekerjaan saya tahun ini.”
Selain bekerja sebagai tes rider MotoGP, Pirro juga dilibatkan dalam proyek-proyek seperti V2 Future Champ Ducati Academy dan V4 Elite Cup. Selain itu, rider berusia 39 tahun itu punya usaha bengkel balap sendiri ‘Garage 51’. Pirro sesekali tampil pada balapan akhir pekan sebagai pembalap pengganti jika ada pembalap Ducati yang cedera. Dia tidak lagi bisa tampil sebagai wildcard, karena Ducati berada di peringkat konsesi A saat ini.
“Ketika saya balapan, itu berarti pembalap reguler sedang tidak fit. Terkadang saya menikmatinya, tetapi akhir-akhir ini sulit karena setelah pensiun saya sering tidak memiliki race pace. Persaingan di MotoGP saat ini sangat ketat. Jika tertinggal 1 detik saja, kita akan berada di belakang. Di usia saya yang nyaris 40 tahun, itu tidak mudah,” pungkas Pirro.
