Home MotoGP Alberto Puig Tak Bergeser Sejengkal: Honda Terpuruk, Tapi Kursinya Aman

    Alberto Puig Tak Bergeser Sejengkal: Honda Terpuruk, Tapi Kursinya Aman

    Alberto Puig - Marc Marquez
    Alberto Puig - Marc Marquez

    RiderTua.com – Manajer Repsol Honda, Alberto Puig, kembali menyita perhatian dengan tanggapan tegasnya bagi mereka yang menuntutnya mengundurkan diri. Meskipun opini publik sering meragukan perannya, seolah-olah semua gelar juara dunia Honda di masa lalu semata-mata adalah karena Marc Marquez, Puig tetap tampil gigih dan tak tergoyahkan. Ia menolak keras spekulasi yang mempertanyakan kepemimpinannya di tengah masa sulit tim saat ini.

    Saat Marc Marquez terhempas ke gravel di Jerez pada Juli 2020, Honda dan Alberto Puig menjalani masa yang penuh gejolak…Setelah bertahun-tahun bercokol di puncak MotoGP, pabrikan Jepang itu kemudian justru terseok-seok di dasar klasemen… Pada musim 2025 memang sempat terlihat secercah harapan… namun tanpa motor yang benar-benar kompetitif, Marini, Mir, dan Zarco tak bisa melakukan keajaiban besar..

    Alberto Puig Tak Bergeser Sejengkal: Honda Terpuruk, Tapi Kursinya Aman

    Alberto Puig
    Alberto Puig

    Kebangkitan Honda berjalan pelan, dimana selama lima tahun terakhir, HRC telah menghadapi banyak badai… Cedera dan kepergian Marc Marquez, masalah kontrak, anjloknya daya saing, lepasnya sponsor utama Repsol, hingga rombak struktur teknis.. Namun nama Alberto Puig tidak pernah diragukan, berupaya mengatasi kesulitan sebaik mungkin… Misalnya dengan perekrutan insinyur kunci seperti Romano Albesiano dan tes rider berpengalaman seperti Aleix Espargaro. Mereka bahkan mencoba merekrut Jorge Martin lebih awal, tetapi rencana itu diveto oleh Aprilia….

    Konten promosi pihak ketiga – hasil dapat berbeda untuk setiap individu.

    Musim MotoGP 2024 benar-benar menguras kesabaran dan kepercayaan semua pihakg di Honda. Joan Mir dan Luca Marini mengakhiri musim di peringkat ke-21 dan ke-22 di klasemen.. Brand Sayap Emas itu sekali lagi berada di posisi buncit alias juru kunci klasemen konstruktor…!!

    Joan Mir - Alberto Puig
    Joan Mir – Alberto Puig

    Namun pada musim 2025 ini, terlihat respon pembalap cukup positif, di mana Zarco meraih kemenangan dalam kondisi trek basah di GP Le Mans dan naik podium di Silverstone… Ditambah lagi promosi ke Kategori Konsesi C berkat finis ketujuh Marini di seri pamungkas Valencia..

    Alberto Puig rupanya tak tersentuh dari penggusuran posisi di HRC.. Puig mengambil langkah mengejutkan dengan mengamankan perekrutan bintang muda Diogo Moreira, juara dunia Moto2, dengan kontrak jangka panjang… Namun selama Honda belum berhasil menambah lebih banyak kemenangan.. Alberto Puig akan tetap berada di bawah tekanan…!

    Diogo Moreira - Somkiat Chantra - Alberto Puig
    Diogo Moreira – Somkiat Chantra – Alberto Puig

    Dalam beberapa tahun terakhir, hampir semua tim sudah mengalami perubahan peran manajemen.. Dan pastinya kecuali Puig (Honda), dimana HRC telah mempercayakan semua padanya sejak 2006. “Sejak saya berada di sini, tujuan saya cuma satu: menang.. Apa pun yang terjadi di sekitar kami sering kali berada di luar kendali saya..,” katanya..

    Yang menarik, Puig tak pernah terlihat goyah… Ia tidak memilih mundur saat situasi sulit, juga tak mencoba mencari kambing hitam. Hubungannya dengan Honda bukan sekadar profesional, tapi emosional. Itulah yang membuatnya tetap bertahan, bahkan ketika opini publik mulai mempertanyakan perannya dan mengaitkan kejayaan masa lalu Honda hanya dengan sosok Marc Marquez.

    Namun, dunia balap memang kejam… Saat performa tim tak kunjung membaik, figur pertama yang disorot hampir selalu manajernya. Puig menyadari hal itu, dan tampaknya sudah kebal terhadap tekanan semacam ini. Kritik datang dan pergi, tapi posisinya tetap sama. “Honda selalu istimewa bagi saya. Saya tidak tahu apakah itu karena namanya, logonya, atau sesuatu yang lain.”

    Stefan Bradl - Alberto Puig
    Stefan Bradl – Alberto Puig

    Namun opini publik kerap meragukan kinerjanya, seolah-olah semua gelar juara dunia dulu hanya hasil kerja Marc Marquez semata. Alberto tetap keras kepala dan tak bergeming…. “Saya tak pernah ragu akan semangat saya, kemauan saya, kecintaan saya pada olahraga ini dan pada Honda, atau kemampuan saya,” ujarnya..

    “Ini mirip seperti di sepak bola: ketika tim tidak berkembang, orang pertama yang ingin diganti selalu pelatihnya.. Tapi dalam kasus ini, setelah bertahun-tahun Anda terbiasa. Memang tidak menyenangkan, tapi itu tidak mengubah hidup saya..” pungkasnya..

    © ridertua.com

    Konten promosi pihak ketiga – hasil dapat berbeda untuk setiap individu....

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini