RiderTua.com – Carlo Pernat pengamat MotoGP senior asal Italia ikut menyoroti performa gemilang Marco Bezzecchi di Portimao. Setelah finis ke-3 dalam sprint, keesokan harinya rider Aprilia itu tampil mendominasi dan tak terkejar mulai start hingga garis finis pada race utama hari Minggu. “Kemenangan yang luar biasa. Dia start dengan kuat, meninggalkan semua rider di belakangnya dengan kecepatan yang luar biasa. Saya rasa dia berhasil membuat lompatan besar ke depan,” ujarnya..
Pernat melanjutkan, “Dia akan menjadi salah satu pembalap kunci musim depan. Dia memiliki motor yang berperforma bagus dan tim yang bekerja dengan baik. Tidak diragukan lagi, Bezzecchi menjadi salah satu rival utama Marc Marquez. Dia bukan pembalap ‘fenomena murni’ seperti Pedro Acosta, Fabio Quartararo, atau Marquez sendiri, tetapi dia adalah pesaing yang tangguh dalam hal olahraga yang tidak memberi peluang bagi siapa pun. Dan bersama Aprilia, dia membentuk kombinasi yang bekerja dengan sangat baik.”
Carlo Pernat : Hati-hati Aprilia dan Bezzecchi Adalah Kombinasi yang Berbahaya

Selain itu, Carlo Pernat juga menyoroti kolaborasi kuat antara Marco Bezzecchi dan Aprilia. “Tentu saja, Ducati masih motor yang harus dikalahkan. Tapi hati-hati, Aprilia dan Bezzecchi adalah kombinasi yang berbahaya. Omong-omong, Aprilia juga kurang beruntung karena mereka harus membalap tanpa sang juara dunia Jorge Martin, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dan awal musim yang buruk sangat mempengaruhi mereka,” ungkapnya.
Pernat menambahkan, “Tapi Bezzecchi melakukan semuanya sendiri. Dia berkembang dan tumbuh baik secara mental maupun sebagai pembalap. Dia mengingatkan saya pada pebalap legendaris Wayne Gardner. Di Portimao, Bezzecchi membalap seperti itu. Dan saya pikir dia akan memainkan peran yang sangat penting.”

BTW, Pernat juga mengomentari Pecco Bagnaia yang kembali mengalami kesulitan di trek, sementara Nicolo Bulega yang menggantikan Marc Marquez justru melakukan debutnya dengan tenang. “Saya menempatkan Pecco di antara 4 besar untuk musim depan, dengan harapan Yamaha dan KTM dapat menghadirkan motor yang kompetitif. Karena dengan motor yang ada saat ini, Quartararo dan Acosta dapat melakukan hal-hal yang menakjubkan tetapi tidak mampu memenangkan gelar dunia,” ujar mantan manajer pribadi dari Valentino Rossi itu.
Pernat menambahkan, “Pedro Acosta sudah memberikan 120 persen kemampuannya. Motornya bermasalah, tidak memiliki metode yang jelas, dan juga kesulitan dengan ban, tetapi dia selalu ada di depan. Satu podium lain, satu karya besar yang lain. Dia benar-benar fenomenal. Semoga Yamaha kembali ke jalur kemenangan, meskipun saya rasa mereka yang terburuk bahkan lebih buruk dari Honda. Dan itu bukan hal kecil.”

Terkait tantangan yang harus dihadapi Honda dan Yamaha, Pernat mengatakan, “Setidaknya pembalap Honda masuk 10 besar dengan Luca Marini, Joan Mir, dan Johann Zarco tetapi mereka belum mampu memenangkan balapan. Honda belum memiliki strategi teknis yang kuat dan konsisten seperti yang dimiliki Ducati, KTM, dan Aprilia. Honda memang tampil baik, tetapi mereka kehilangan ‘sentuhan’ kelas atas.”
“Di sisi lain, Yamaha memiliki pembalap yang fenomenal tetapi bukan motornya. Sekarang mesin V4 yang baru akan hadir dan ini akan menjadi tahun transisi bagi mereka. Sulit untuk langsung memperbaiki semuanya. Yamaha selalu setia dengan mesin 4-silinder inline, jelas mengubah konsep tidaklah mudah. Saya tegaskan, mereka akan menghadapi beberapa masalah dan tidak akan mampu untuk membalikkan keadaan. Jujur, hari ini mereka adalah yang terburuk di antara pabrikan MotoGP,” pungkas Carlo Pernat.






