RiderTua.com – Awalnya Pecco Bagnaia tampak kesulitan pada FP1 Jumat pagi di Portimao, dimana rider Ducati Lenovo itu hanya menempati posisi ke-17. Bahkan saat itu dia kalah dari rekan setim sementaranya Nicolo Bulega (pembalap WSBK yang menggantikan Marc Marquez yang cedera) yang berada di posisi ke-14. Namun performa Pecco meningkat pada sesi pra kualfikasi Jumat sore.
Terkait buruknya performa di FP1, Pecco menjelaskan, “Untungnya, kali ini masalahnya bisa diketahui lebih awal. Usai FP1, kami tahu di mana masalahnya. Masalah itu karena manajemen ban. Kami memutuskan untuk memperbaikinya sepanjang sesi pagi hari dan memastikan semuanya aman selama sisa akhir pekan. Konsekuensinya, hal itu mengorbankan catatan waktu.”
Pecco Bagnaia : Debut Nicolo Bulega Spektakuler

Hanya beberapa jam kemudian, usai pemilihan ban yang tepat, sejak awal sesi sore hari Pecco Bagnaia langsung masuk 5 besar dan mampu meningkatkan catatan waktunya. Pada akhirnya, hanya Bagnaia yang mampu mendekati catatan waktu Alex Marquez dengan selisih hanya 0,030 detik. Sementara Bulega gagal lolos ke Q2 setelah berada di posisi ke-17.
Terkait peningkatan performa pada sesi pra kualifikasi, Bagnaia mengatakan, “Semuanya baik-baik saja. Sesi sore hari berjalan seperti yang saya harapkan dan tidak ada masalah besar.”
20 menit sebelum akhir sesi pra kualifikasi, turun gerimis namun hal itu tidak berdampak negatif bagi Pecco. “Hujan tetapi hanya gerimis. Biasanya kita hanya melihat hal seperti ini di Jepang, tetapi hari ini kita juga mengalaminya di Portimao,” ujar juara dunia MotoGP 2 kali itu.

Bagnaia memuji performa Bulega yang menjalani debutnya pada balapan akhir pekan di MotoGP. “Sungguh mengesankan. Kita harus memahami betapa semuanya berbeda baginya. Treknya berbeda, bannya berbeda, kondisinya berbeda, dan hanya menjalani tes singkat sebelumnya. Performanya hanya terpaut 1 detik dari waktu tercepat, menurut saya sangat spektakuler,” ujar Pecco.
Selain itu, Pecco Bagnaia juga mengomentari pembalap akamsi Miguel Oliveira yang akan pindah ke WSBK bersama tim pabrikan BMW. “Terlepas dari fakta bahwa dia memotivasi saya untuk bergabung dengan Mahindra di Moto3, saya hanya bisa mengatakan hal-hal baik tentang Miguel. Kami sempat terlibat duel yang sensasional untuk meraih gelar dunia Moto2 pada 2018 (akhirnya Pecco keluar sebagai pemenang), dan saya bisa mengatakan bahwa dia adalah salah satu atlet paling fair di olahraga kami. Saya sangat menghormatinya,” pungkas rider asal Turin Italia berusia 28 tahun itu.

Pada akhir pekan ini di Portimao, Pecco Bagnaia akan berusaha keras untuk mendapatkan kembali peringkat 3 dalam klasemen yang direbut Marco Bezzecchi usai GP Malaysia. Selain itu dia juga harus mewaspadai Pedro Acosta yang hanya terpaut 26 poin darinya.






