RiderTua.com – Pada balapan kandang Yamaha di MotoGP Jepang, Fabio Quartararo harus puas finis di posisi ke-8 tertinggal 21 detik dari pemenang Pecco Bagnaia. Tidak seperti Honda yang secara mengejutkan tampil impresif dengan meraih podium, pasukan berlogo garpu tala itu masih saja kesulitan dan meraih hasil yang jauh dari kata memuaskan bahkan dihadapan langsung para penggemarnya.
Alex Rins bahkan harus puas finis paling buncit alias paling belakang dan nasib apes dialami Jack Miller yang terpaksa berhenti karena rantai motornya putus dalam balapan. Miguel Oliveira masih sedikit beruntung bisa finis ke-14 dan mencetak 2 poin. Hanya El Diablo yang finis 10 besar. “Kami tidak bisa melakukan yang lebih baik lagi!” tegas Quartararo.
Fabio Quartararo : Jika Harus Memilih Trek Selanjutnya yang Cocok dengan M1 Saya Pilih Mandalika

Start dari posisi ke-5 di grid, Fabio Quartararo naik di posisi ke-4 di akhir lap pertama. Namun selanjutnya, dia hanya mencoba bertahan dalam balapan. “Saya mencoba untuk mengimbangi pembalap di depan saya. Namun karena kurangnya cengkeraman belakang pada motor kami, hal itu tidak mungkin dilakukan. Saya justru disalip,” ungkap juara dunia MotoGP 2021 itu.
Di lap kedua, Quartararo kehilangan 5 posisi hanya dalam beberapa tikungan dan langsung merosot ke posisi ke-9. Dia naik ke posisi ke-8 setelah Pedro Acosta melebar dan masuk di gravel trap. Pembalap berusia 26 tahun itu tidak mampu menyalip satu pembalap pun dalam balapan. Meski begitu, dia tetap mengambil sisi positif dari balapan tersebut. “Dibandingkan pembalap lain, kami tahu betapa sulitnya untuk menunjukkan performa yang baik. Tetapi saya puas dengan diri sendiri hari ini,” ujar El Diablo datar.

Honda merayakan podium di Motegi setelah Joan Mir finis di posisi ke-3 pada hari Minggu. “Jika Yamaha baru sadar setelah hasil ini, sudah terlambat,” tegas Quartararo.
Pengembangan motor Inline Yamaha sebagian besar telah terhenti dan semua fokus ke M1 V4 yang baru, yang menjalani debut balapannya di Misano bersama tes rider Augusto Fernandez. Oleh karena itu, saat ini Yamaha hanya menyempurnakan detail kecil pada motor inline. Tidak banyak yang bisa diharapkan Yamaha di sisa balapan musim ini.
Mungkin hanya ada satu pengecualian yakni balapan akhir pekan mendatang di GP Indonesia. “Jika saya harus memilih salah satu trek tersisa yang mungkin cocok dengan paket kami saat ini, saya akan memilih Mandalika,” ujar Quartararo.

Marc Marquez meraih gelar dunia ke-9 atau gelar dunia MotoGP ke-7 nya di Motegi. “Dia lebih dari sekadar atlet, dia seorang legenda. Saya sangat bahagia untuknya karena dia juga harus melewati masa-masa sulit. Bahkan saya pun terharu ketika melihat video penampilan Marc sebelumnya terutama di musim 2020, ketika dia berjuang melawan cedera dan konsekuensinya. Saat ini dia pantas mendapatkan kesuksesannya,” pungkas Quartararo mengomentari pencapaian The Baby Alien.






